Untuk memahami "kedipan mata" saja, dibutuhkan banyak cabang ilmu, baik ilmu sosial maupun ilmu sains.
'1. Biologi
Ilmuwan biologi menjelaskan "kedipan mata" sebagai efek dari kejang neurologis, kejang saraf. Bahwa terjadi abnormalitas dalam transmisi data elektronik melalui sel-sel neuron dan axon, periode sinyal gelombang elektrik yang melompat dari neuron ke neuron lain mengalami gangguan impulsif, itu yang membuat mata berkedip, kata biologiawan dan biologiwati.
'2. Fisika
Agak kesulitan bagaimana memasukkan "kedipan mata" ke dalam cabang fisika, ilmuwan fisika tiba-tiba memperoleh jalan keluar melalui fisika kuantum. Probabilitas menjadi salah satu sifat kuantum, sifat lainnya adalah ketidak pastian yang hakiki dari segala sesuatu. Ketika anda pulang dari rumah ke kantor, selalu ada probabilitas, meski sangat kecil, anda akan tersesat ke planet Mars, itu menurut ilmu kuantum, jangan salahkan saya. "Kedipan mata" itu mengandung probabilitas untuk suatu maksud, dan di dalamnya terdapat ketidak pastian hakiki yang hanya bisa diwujudkan menjadi realitas melalui suatu cara tunggal, bertanya ke orang yang mengedipkan mata.
'3. Ilmu Psikologi
Siapapun yang datang memeriksakan diri ke psikolog akan mendapatkan sebuah hasil, yaitu gila. Sebabnya adalah, terdapat ratusan definisi "kegilaan" menurut ilmu psikologi, dan kita akan selalu masuk ke salah satu definisi. "Kedipan mata" juga akan dianalisis berdasarkan definisi kegilaan menurut psikolog itu.
'4. Ilmu Satra
Para sastrawan memandang bahwa "kediapan mata" adalah sebuah pusi, suatu pertanda, menyimbolkan sesuatu tentang rasa dan karsa. Hasrat seksual, atau pertanda kasih, atau semacam kode rahasia. Sastrawan akan menulis buku dan menyusun puisi berjilid-jilid tentang "kedipan mata".
'5. Ilmu Intelijen
Jika anda "mengedupkan mata" ke arah tertentu, sementara di sekeliling anda banyak intel yang menyamar, percayalah, kedipan anda menjadi data yang perlu dianalisis. Semua intel di situ tiba-tiba akan mengarahkan perhatian ke arah mana anda mengedipkan mata, lalu menelusuri semua jalan ke arah tersebut untuk menemukan data lain misalnya menemukan kepada siapa anda berkedip, sebab bagi intel, kedipan mata bisa menjadi kode rahasia untuk melakukan aksi, misalnya terror bom, atau terror lainnya.
'6. Evolusi Darwinisme
Karena kaum Darwinian menyakini dengan teguh bahwa satu-satunya tujuan hidup dari mahluk hidup adalah untuk "menjadi leluhur, untuk kelestarian gen", tiada tujuan lainnya selain kelestarian gen, maka "kedipan mata" akan dijelaskan dengan tujuan mengukuhkan teori evolusi Darwin. "Kedipan mata" adalah tanda naiknya hormon seksual (testosteron atau progesteron), kedipan mata adalah kode birahi yang sedang disiarkan ke lawan jenis.
Lihatlah, betapa "kedipan mata" itu adalah hal rumit, pada hal itu hanya aktivitas biasa sehari-hari, yang mungkin punya arti, atau bisa juga tidak bermakna selain ya berkedip.
Katanya di dalam tubuh berlangsung triliunan reaksi kimia, triliunan impuls-impuls saraf yang berlompatan dari neuron ke neuron, tak berhingga aktivitas sederhana dan rumit oleh tubuh, seperti mengangguk, berkedip, menggeleng, mendesah, mengumpat, dan lain-lainlah.
Maka menjadi kedunguan yang tiada tara, kedegilan yang keterlaluan, jika ada yang mendaku diri "memahami manusia secara utuh". Kedunguan yang sama bagi manusia yang menganggap diri paling benar, paling bersih, paling suci, dan dengan begitu merasa berhak "menyalahkan siapapun".
Jangan terlalu serius membaca tulisan ini, sebab ini hanya sebuah "parodi".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI