Mohon tunggu...
Gus Memet
Gus Memet Mohon Tunggu... Relawan - Santri Kafir

Ada dari satu suku kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Madjoe Makmoer

21 November 2022   05:42 Diperbarui: 21 November 2022   07:27 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur penyelamat dimaksud. (sumber: beritaberaking.blogspot.com -tulisannya emang gitu)

2km.., 1,5km.., 1km.., 900m.., 700m.., 500m.., empatratus, tigaratus, duaratus, seratus, delapanpuluh, limapuluh empatpuluh tigapuluh duapuluh, 10-9-8-7-6-5, Odang banting setir ke kiri. Moncong bus mencium gundukan pasir, ban depan melesak seprapat.

Odang tersentak ke depan. Perutnya membentur stir. Pingsan. Iban terlempar menabrak kaca depan. Kepalanya bocor. Roji, Nina, si ibu muda dan bayinya.... Bus tak jua berhenti, merayap, makin dekat puncak jalur penyelamat.

Kang Ngalim, yang lagi asyik menggosok acian dengan kertas semen di pondok pesantren yang lagi dibangun tak jauh dari jalur penyelamat, termasuk saksi yang ditanyai polisi.

"Kula kados ngimpi, pak. Nggih wong sek ngaci kalih rada ngalamun. Lha niku ngerti-ngerti ndase bis mecudul saking jalur. Wonge pating jlerit nika. Lha mangkane, teng mripat kula niku kados napa nika jenenge.... slomoten napa nggih? Nika lho, kados pilem sing mlakune alon. Lha niku, jan kula meruhi piyambek niku..." (J)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun