Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pajak Karbon tapi Batu Bara Masih Disubsidi: Seriuskah Pemerintah?

11 Oktober 2021   11:47 Diperbarui: 12 Oktober 2021   07:57 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintah berencana menerapkan pajak karbon secara bertahap mulai tahun 2022 dengan sasaran sektor PLTU Batu bara. Sumber: Kompas.com

Jelas bahwa kebijakan menerapkan pajak karbon tentu akan sangat rancu di saat enerji-enerji fosil yang disasar untuk dikurangi pemakaiannya seperti batu bara dan minyak solar (diesel) masih mendapat porsi subsidi dengan begitu besar terutama di sisi pemasok atau pengusaha dan investor.

Apakah rakyat sebagai pengguna akhir akan diminta untuk membayar kenaikan harga-harga berbagai komoditas sehari-hari karena pajak karbon, sementara pengusaha menikmati berbagai kemudahan dan keringanan biaya dan pajak untuk memroduksi komoditas yang tinggi karbon?

Apakah mungkin akan ada pemretelan seluruh kebijakan-kebijakan yang menyubsidi batu bara dan diesel sebelum 1 Januari 2022?

Di tengah-tengah ekonomi yang mulai perlahan menggeliat setelah satu setengah tahun terkapar diterjang oleh pandemi COVID-19, apakah mungkin pemerintah berani mencabut subsidi-subsidi tersebut dan memberlakukan pajak karbon?

Jakarta, 11 Oktober 2022

Catatan kaki:

(1) Tulisan tidak untuk ikut lomba net zero emission 

(2) Listrik di jaringan Khatulistiwa di Kalimantan Barat sebagian besar masih diimpor dari Malaysia yang memang memiliki pembangki-pembangkit listrik berskala besar seperti di Batang Ai, Bakun dan Murum di negara Bagian Sarawak (Mida, 16-12-2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun