Setiap kompasianer memiliki catatan pribadi tentang manfaat berada di Kompasiana. Beragam manfaat yang menghias layar kompasiana yang diungkap sesuai gaya penulisan dan sajian artikel yang menarik untuk disimak.
Menyalurkan hobi menulis, memperkaya khazanah ipteks, menambah sahabat yang punya hobi dan minat yang sama, mengikuti berbagai kompetisi blog, mendapatkan K-Reward, berkesempatan meraih award, dan lain sebagainya menjadi manfaat berada di rumah bersama bernama Kompasiana.
Spesial di hari terakhir bulan Desember dan juga akhir tahun 2021, saya menuliskan beberapa catatan mengenai manfaat berkompasiana sejak bergabung Maret 2015 hingga tulisan ini dibuat.
Menulis di Kompasiana banyak manfaatnya. Tulisan kita akan di baca, dikomentari sahabat kompasianer. Â Tulisan kita diganjar admin di Artikel Nilai Tertinggi, Artikel Terpopuler, Artikel Pilihan hingga Artikel Utama (Headline).
Tulisan ini merupakan artikel saya yang ke 603. Suatu angka yang belum apa apa dibandingkan dengan kompasianer lainnya yang bergabung di tahun 2015.Â
Andaikan saya tidak bergabung di Kompasiana, maka kesempatan artikel saya di mintakan untuk di tulis di media lainnya tidak akan terjadi. Misalkan artikel berjudul Danau Tondano Makin Dangkal diminta kompasianer Subhan Riyadi tulis kembali di website suma-ekoregion.id;Simak disini:https://www.kompasiana.com/komentar/johanisalbertmalingkaspacaran/55487ab1af7e61b60f8b4567/danau-tondano-makin-dangkal
Begitu juga artikel Ide Gila Buat Mendikbud Nadiem Makarim yang menjadi ramai di dunia hoax gegara media tertentu menuliskan bahwa itu ide pak Menteri padahal itu gagasan 'gila' kompasianer yang berada di ujung utara pulau Celebes. Simak disini: https://www.kompasiana.com/johanisalbertmalingkaspacaran/5dd367f2097f36658b00a2e2/ide-gila-buat-mendikbud-nadiem-makarim
Sebagai kompasianer saya merasa berterima kasih kepada Kompasiana. Lewat menulis disini artikel saya masuk dalam beberapa buku yang di rangkum sahabat Kompasianer. Antara lain buku (IN)TOLERANSI, Thamrin Sonata; SEHANGAT MATAHARI PAGI, Tjiptadinata Effendi; MY GOLDEN GIFT, Widz Stoops/Secangkir Kopi Bersama, 150 KOMPASIANER MENULIS, Tjiptadinata Effendi.
Inilah sampul 4 buku dimaksud:
Ya, menulis di Kompasiana memang mengasyikan. Selama tulisan kita sesuai aturan yang berlaku di K maka tulisan kita akan tayang dan menjadi sesuatu aset yang abadi. Kita dapat membaca ulang tulisannya dan kadang tersenyum sendiri ketika menemukan tulisan tulisan yang kurang menarik sehingga sedikit kompasianer yang memberikan vote atau penilaian.
Catatan manfaat berada di Kompasiana, saya berkesempatan menuliskan artikel yang berkaitan dengan tempat saya bekerja. Liputan kegiatan di Fakultas Peternakan Unsrat, kegiatan program Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) Unsrat serta kegiatan Rektor Unsrat menjadi warna artikel saya disini.
Catatan sekilas ini mudah mudahan jadi motivasi sahabat kompasianer pemula untuk tetap semangat menulis di Kompasiana. Teruslah berkarya dan kita belum tahu apa yang akan terjadi dengan tulisan kita nanti. Menulislah dengan harapan semoga tulisan kita akan bermanfaat dan berguna bagi orang lain terlebih bagi pembangunan bangsa dan negara kita tercinta.
Saya optimis diantara pegiat Kompasiana yaitu kompasianer akan meraih prestasi gemilang dimasa depan. Di Kompasiana kita berkesempatan belajar menimbah ilmu pengetahuan yang akan digunakan dalam kehidupan secara pribadi, keluarga bahkan sebagai bagian dari masyarakat yang mendiami bumi nusantara.
Saya pribadi memiliki resolusi tahun 2022 untuk menhasilkan sebuah buku atau lebih sebagai rangkuman tulisan artikel di Kompasiana. Mohon dukungan dan spirit sahabat kompasianer sehingga harapan ini terwujud.
Selamat menyongsong Tahun Baru 2022.Â
JM-31122021.
