Mohon tunggu...
Johani Sutardi
Johani Sutardi Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan Bankir Tinggal di Bandung

Hidup adalah bagaimana bisa memberi manfaat kepada yang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Carinih, Rok Mini di Kampung Bau Lesung

25 Januari 2020   14:38 Diperbarui: 26 Februari 2020   07:14 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Dik, yang tadi itu Carinih namanya, baru 15 umurnya." kata ibu Gendut.

Aku melongo, kaget bercampur malu. Rupanya ibu warung memperhatikan apa yang terjadi barusan.

"Dia Jakartaan. Cara menatapnya tadi seperti mau menerkammu Dik!. Hihi..!" lanjut ibu tadi tanpa menghiraukan aku yang tetap melongo. Gugup.

Sambil mencari uang kembalian ibu warung itu bercerita kalau Carinih adalah janda yang hanya bertahan 3 bulan setelah menikah. Selanjutnya ia merantau ke Jakarta untuk "luruh duit" istilah untuk perempuan yang menjual diri.

Setelah menerima uang kembalian aku pun bergegas ke luar dari warung. Di luar warung aku menengok ke kiri dan ke kanan, berharap Carinih masih menunggu dalam kegelapan. Tetapi setelah aku menunggu beberapa saat ia betul-betul tak tampak lagi, tak ada kutemui juga yang lain. Aku pun melangkah pulang ke rumah kos.

Carinih, oh Carinih. Ini baru malam pertama di Kroya tetapi sepertinya akan menjadi malam terpanjang selama hidupku karena aku bakalan tak bisa tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun