Mohon tunggu...
Rahmah Chemist
Rahmah Chemist Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger - Product Photographer

Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kreasi Outfit Sarung Sutera jadi Rok

3 April 2024   19:41 Diperbarui: 3 April 2024   19:45 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sarung menjadi salah satu outfit yang hanya berupa lembaran kain di mana kedua ujungnya dijahit sehingga membetuk seperti tabung. Sarung pun dibuat dari berbagai bahan. Nah, di Sulawesi Selatan ada sarung yang dibuat dari ulat sutera. 

Ya, ulat sutera ini kemudian akan menghasilkan kokon dan kokon yang menghasilkan benang kemudian dipintal. Para pengrajin sarung sutera ini banyak ditemui di Kabupaten Sengkang, Sulawesi Selatan. Makanya setiap sarung sutera yang mama punya pasti khas dari sana dengan motif beragam. 

Kebiasaan warga suku Bugis, menggunakan sarung sutera ini untuk acara-acar khusus, seperti upacara adat, pernikahan atau acara resmi lainnya. Bahkan salat Idufitri saja akan sangat bagus menggunakan sarung ini. Sekalian memperkenalkan kepada tamu yang datang bersilaturahim bahwa kekayaan wastra daerah Sulawesi Selatan sangat kaya dan beragam.

Sarung Sutera Jadi Rok, Emang Bisa?

Bisa dong! 

Buktinya saya bisa punya seragam saat pernikahan adik di Makassar. Padu padan atasan dan bawahan yang sederhana tetapi elegan. Saya bahkan sangat ingin punya sarung jadi rok lagi seperti ini. Dengan warna berbeda misalnya ungu dan hitam misalnya. 

Bagaimana dengan harga? Soal harga memang jangan kaget ketika menyentuh angka ratusan ribu hingga jutaan. Semua karena proses menghadirkan sarung sutera berkualitas ini sangatlah membutuhkan proses panjang dan lama. 

Bayangkan saja perkembangbiakan ulat sutera menjadi kokon dan kemudian kokon yang akan menghasilkan benang lalu dipintal ke alat tenun, rasanya akan menjadi proses yang sangat lama. Belum lagi membuat sarung sutera dengan alat tradisional jauh lebih bernilai hasil akhirnya dibandingkan dengan mesin modern.

Tahun 2012 lalu, saya pernah diajak salah seorang adik kelas yang berprofesi sebagai blogger. Beliau mengajak saya dan teman-teman lain berjalan-jalan di Sengkang dan sekitarnya. Kami pun dibawa ke tempat pembuatan sarung ini. 

Senang sekali rasanya. Karena saya waktu itu masih pengantin baru, rasanya jadi kado pernikahan yang sangat istimewa. Bahkan bawa pulang kain tenun sutera yang bisa dibuat seragam dengan suami.

Ah, rasanya tak terlupakan sekali momen itu. Makanya saya selalu senang kalau mama info kalau punya lipa' sabbe motif terbaru karena biasanya yang lama diberikan kepada saya. Kadang sih enggak dikasih karena memang harganya yang enggak murah. Kalau untuk saya yang jarang keluar rumah sepertinya cukup 2-3 lembar saja di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun