Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 74 (Cairan): Mengangkat Kapal Sadko ke Permukaan

12 Agustus 2021   20:09 Diperbarui: 12 Agustus 2021   20:19 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sadko diangkat ke permukaan. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 97.

Pada kedalaman 25 meter, penyelam mengebor 12 terowongan di dasar laut di bawah kapal pemecah es yang karam itu dan melewatkan setiap kabel baja kokoh yang ujungnya diikatkan pada ponton-ponton yang sengaja ditenggelamkan.

Ponton-ponton yang ditunjukkan pada gambar di atas adalah silinder-silinder besi kedap air berongga dengan panjang 11 m dan diameter 5,5 m, masing-masing berbobot kosong 50 ton, dan memiliki volume sekitar 250 m3.

Karena cukup jelas bahwa sebuah ponton kosong tidak bisa tenggelam, dengan berat hanya 50 ton, dan memindahkan 250 ton air, maka setiap ponton yang memiliki kapasitas angkat 250 - 50 = 200 ton itu harus diisi air seberat 200 ton agar tenggelam.

Sadko diangkat ke permukaan. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 97.
Sadko diangkat ke permukaan. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 97.

Bagaimana kapal Sadko diangkat ke permukaan laut. Sadko, ponton-panton dan rantai pengangkat ditunjukkan dalam penampang melintang.

Setelah ujung kabel baja diikatkan dengan erat ke ponton-ponton yang tenggelam (lihat gambar di atas), udara bertekanan dipompakan ke dalam masing-masing ponton.

Pada kedalaman 25 m, air memberikan tekanan (25/10) + 1 = 3,5 atm. Udara dipompa di bawah tekanan sekitar 4 atm, dan, akibatnya, mengevakuasi ponton-ponton.

Air mendorong ponton-ponton ke permukaan dengan gaya yang luar biasa besar. Dua belas ponton yang digunakan memiliki kapasitas angkat total 12 x 200 ton = 2.400 ton, tetapi karena ini melebihi berat yang tersisa dari kapal Sadko, tidak semua air dari ponton dipompakan keluar, sehingga melakukan pekerjaan lebih lancar.

Namun, kapal Sadko sebenarnya baru terangkat ke permukaan laut setelah beberapa upaya pengangkatan mengalami kegagalan.

"Kami mengalami 4 kali kegagalan sebelum kami terbukti berhasil," tulis T. A. Bobrytsky, enjinir yang bertanggung jawab atas pekerjaan itu. "Tiga kali, saat kami menunggu dengan napas tertahan, agar kapal Sadko muncul, kami melihat bukannya kapal itu, melainkan ponton-ponton dengan kabel yang putus dan selang-selang yang berputar secara kacau-balau. Kapal pemecah es Sadko itu sendiri muncul dan tenggelam dua kali sebelum akhirnya berhasil diangkat ke permukaan laut."

Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 12 Agustus 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun