Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 74 (Cairan): Mengangkat Kapal Sadko ke Permukaan

12 Agustus 2021   20:09 Diperbarui: 12 Agustus 2021   20:19 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sadko. Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Brand_Soviet_icebreaker_Sadko_1977.jpg

Perangko Soviet terbitan 1977 dengan lukisan kapal pemecah es Sadko.  

Artikel topik Cairan dari Fisika untuk Hiburan kali ini mengulas tentang bagaimana sebuah kapal pemecah es yang besar, Sadko, yang diangkat ke permukaan laut setelah tenggelam selama 17 tahun.

Catatan:
Tentang pemecah es, lihat artikel saya: Fisika untuk Hiburan 11 (Cairan): Cara Kerja Pemecah Es.

April lalu kita dikejutkan dengan berita duka tentang KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam dan awak kapal yang berjumlah 53 orang dinyatakan gugur. Kapal selam buatan Jerman tersebut dilaporkan hilang kontak pada Rabu, 22 April 2021 dini hari saat melakukan latihan di perairan utara Pulau Bali.

Sadko. Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:PSKR-Sadko(DN-SC-92-01837).jpg
Sadko. Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:PSKR-Sadko(DN-SC-92-01837).jpg

Sadko adalah kapal pemecah es Soviet dengan bobot 3.800 ton. Sadko dibangun di Newcastle upon Tyne (Inggris) pada 1912. Panjang kapal adalah 78 meter dan lebarnya 11,4 meter. Kapal tersebut awalnya dibangun untuk Reid Newfoundland Company untuk layanan feri di Newfoundland dan merupakan bagian dari Armada Alfabet dan diberi nama Lintrose. Sadko dijual ke Pemerintah Rusia pada 1915. Pada 1916, Sadko tenggelam di Teluk Kandalaksha dengan muatan untuk pembangunan jalur kereta api Kandalaksha-Murmansk.

Pada 1932, Sadko diselamatkan oleh tim EPRON, dan pada 9 Juli 1934 melakukan perjalanan uji coba sekali lagi.

Kata Perelman:
Setiap tahun, terutama pada masa perang, ribuan kapal, besar dan kecil, tenggelam. Dalam 20 hingga 30 tahun terakhir, badan dan bagian-bagian yang bisa diakses dari kapal yang  berharga ini telah diapungkan.

Enjinir dan penyelam Soviet dari Administrasi Pekerjaan Bawah Air Tujuan Khusus telah mendapat ketenaran dunia karena berhasil mengangkat lebih dari 150 kapal besar, yang terbesar di antaranya adalah pemecah es Sadko, yang tenggelam pada 1916 di Laut Putih karena kelalaian nakhodanya (lihat uraian di atas).

Setelah 17 tahun berada di dasar laut, kapal yang bagus ini diangkat dan diapungkan kembali ke permukaan laut. Teknik ini sepenuhnya didasarkan pada aturan Archimedes.

Pada kedalaman 25 meter, penyelam mengebor 12 terowongan di dasar laut di bawah kapal pemecah es yang karam itu dan melewatkan setiap kabel baja kokoh yang ujungnya diikatkan pada ponton-ponton yang sengaja ditenggelamkan.

Ponton-ponton yang ditunjukkan pada gambar di atas adalah silinder-silinder besi kedap air berongga dengan panjang 11 m dan diameter 5,5 m, masing-masing berbobot kosong 50 ton, dan memiliki volume sekitar 250 m3.

Karena cukup jelas bahwa sebuah ponton kosong tidak bisa tenggelam, dengan berat hanya 50 ton, dan memindahkan 250 ton air, maka setiap ponton yang memiliki kapasitas angkat 250 - 50 = 200 ton itu harus diisi air seberat 200 ton agar tenggelam.

Sadko diangkat ke permukaan. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 97.
Sadko diangkat ke permukaan. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 97.

Bagaimana kapal Sadko diangkat ke permukaan laut. Sadko, ponton-panton dan rantai pengangkat ditunjukkan dalam penampang melintang.

Setelah ujung kabel baja diikatkan dengan erat ke ponton-ponton yang tenggelam (lihat gambar di atas), udara bertekanan dipompakan ke dalam masing-masing ponton.

Pada kedalaman 25 m, air memberikan tekanan (25/10) + 1 = 3,5 atm. Udara dipompa di bawah tekanan sekitar 4 atm, dan, akibatnya, mengevakuasi ponton-ponton.

Air mendorong ponton-ponton ke permukaan dengan gaya yang luar biasa besar. Dua belas ponton yang digunakan memiliki kapasitas angkat total 12 x 200 ton = 2.400 ton, tetapi karena ini melebihi berat yang tersisa dari kapal Sadko, tidak semua air dari ponton dipompakan keluar, sehingga melakukan pekerjaan lebih lancar.

Namun, kapal Sadko sebenarnya baru terangkat ke permukaan laut setelah beberapa upaya pengangkatan mengalami kegagalan.

"Kami mengalami 4 kali kegagalan sebelum kami terbukti berhasil," tulis T. A. Bobrytsky, enjinir yang bertanggung jawab atas pekerjaan itu. "Tiga kali, saat kami menunggu dengan napas tertahan, agar kapal Sadko muncul, kami melihat bukannya kapal itu, melainkan ponton-ponton dengan kabel yang putus dan selang-selang yang berputar secara kacau-balau. Kapal pemecah es Sadko itu sendiri muncul dan tenggelam dua kali sebelum akhirnya berhasil diangkat ke permukaan laut."

Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 12 Agustus 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun