Mohon tunggu...
Jingga
Jingga Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

M

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hami

15 Agustus 2021   21:11 Diperbarui: 15 Agustus 2021   21:10 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hami, mencari-cari ayahnya. Ia rindu permainan biji salak. Ketika pipi kanan di pencet, keluar bola kecil pada pipi kiri ayahnya. Ia bertanya, bisakah tanaman tumbuh dibibirnya?

Para lelaki sibuk menebang sedang para perempuan berpuisi dan mulai mendekap pohon-pohon. Hami masih saja bermain.

Hami ingin sembunyi tetapi air selalu punya cara menemukannya. Ia putuskan menutup kedua matanya lalu air memilih menutup lubang dibawahnya. Hami bahagia disirami bunga-bunga. Mati. Mati. Hami, kapan kita bermain lagi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun