Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Bapak-Bapak Kurang Gaul

Menuangkan khayalan menjadi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Yuk, Kurangi Pemakaian Botol "Sekali Pakai Buang"

21 September 2025   10:42 Diperbarui: 21 September 2025   14:16 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Salah Kelola Limbah Plastik (Sumber: Sumber:Materi Pelatihan/MK Academy)

BPA dapat meresap ke dalam minuman atau makanan dari wadah plastik jika terkena panas atau retak. Karena itu, galon air minum tidak boleh terkena matahari langsung atau terbentur bahkan jatuh hingga retak.

Bagaimana dengan PET (atau PETE)?

Sejatinya, PET (yang ditandai dengan segitiga nomor 1) yang biasa digunakan untuk botol minuman adalah jenis botol plastik sekali pakai.

Botol PET Air Mineral (Sumber: Foto Pribadi/di Dapur)
Botol PET Air Mineral (Sumber: Foto Pribadi/di Dapur)

Artinya, botol-botol berbahan PET tidak boleh digunakan berulang kali karena dapat melepaskan zat kimia berbahaya seperti antimon dan mikroplastik ke dalam minuman saat terpapar panas atau goresan, serta berisiko memicu pertumbuhan bakteri dan jamur di dalam botol.

Botol PET juga salah satu dari musuh dari Pegiat Lingkungan karena dapat berdampak pada pencemaran lingkungan dengan filosofi "sekali pakai buang" itu.

Kita tahu bahwa masyarakat Indonesia masih kurang peduli dengan pencemaran lingkungan, utamanya limbah plastik. Sehingga masih banyak ditemui botol-botol plastik bekas minuman yang berserakan di pinggir jalan.

Sesungguhnya, botol PET bisa didaur ulang dengan cara memilah, membersihkan, mencacah, dan melelehkan kembali botol PET menjadi pelet plastik untuk kemudian digunakan kembali untuk membuat produk baru.

Bahkan jika Pabrik Pengolahan Limbah Plastik memiliki peralatan canggih, limbah plastik dapat diubah menjadi energi bahan bakar kendaraan, gas rumah tangga, dan energi listrik.

Ilustrasi Pengelolaan Limbah Plastik (Sumber:Materi Pelatihan/MK Academy)
Ilustrasi Pengelolaan Limbah Plastik (Sumber:Materi Pelatihan/MK Academy)

Namun sayangnya, menurut penelitian, hanya 10 persen dari limbah plastik di dunia yang didaur ulang secara benar, sisanya dibakar atau berakhir di tempat pembuangan sampah yang dapat memicu pencemaran lingkungan dan perubahan iklim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun