Terbentuk pada saat ituÂ
Saat aku masih menggenggam erat kejenuhan hidup
Berharap meraih langit tanpa harus terbang tinggiÂ
Kemudian anaganku menggapai sesuatu, menggugurkan rasa yang aku damba.
Guguran daun pisang dipekarangan semula berwarna kuning keemasan
Kini terkesan kecoklatan termakan oleh zaman.
Gugusan awan seputih salju melayang mengitari bumi memberikan warna warni yang serasi.
Kasihku dalam wujudnya
Menutur kata tak berirama
Mengucap cinta yang tak pernah kulupa.
Aku bagaikan pulau tak berpenghuni
Siapa saja yang singgah akan kusambut sebagai rasa syukur atas karunia dalam bentuk apapun itu.
Namun hanya satu yang akan menetap, membersamai hidup hingga mata menutup.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!