Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tata Krama Pergaulan Media Sosial

2 April 2018   11:30 Diperbarui: 3 April 2018   18:08 1966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://id.aliexpress.com/

Alasan ketiga, mungkin mereka sesungguhnya tak sungguh-sungguh menguasai topik yang sedang dibahas. Walaupun tugas pokok dan fungsinya bersentuhan langsung. Tentu mereka khawatir. Jika komentarnya ngawur, bukan hanya akan merongrong kredibilitasnya. Tapi juga lembaga Negara atau institusi pemerintah tempatnya mengabdi.

+++

Kelompok-kelompok terbatas yang memanfaatkan teknologi sosial media hari ini, banyak yang berangkat dari maksud dan tujuan mempererat silaturahmi. Media tersebut memungkinkan para anggota yang tergabung di dalamnya, tetap terhubung satu dengan yang lain. Saling mengasah, saling mengasihi, dan saling mengasuh tanpa dibatasi waktu dan jarak lagi. Wadah yang sesungguhnya memberdayakan konsepsi gotong-royong dan demokratisasi. Sebab kini jauh lebih memungkinkan untuk saling berbagi dan melengkapi satu dengan lainnya.

Itulah sebabnya mengapa 'sharing' menjadi ciri utama Revolusi Industri 4.0 hari ini. Latar belakang utamanya adalah produktifitas. Sebab penguasaan exclusive semakin diyakini menyisakan pemborosan yang sia-sia. Tak hanya berlaku dalam penyediaan asset, tapi juga pasar, kapital, teknologi, maupun pengetahuan.

Filosofi 'sharing' bukan ingin menyingkirkan peran kompetensi. Tapi menggeser posisi prioritasnya dengan kapabilitas. Hal yang perlu dan harus di-mampu-kan melalui multi kompetensi yang saling berkontribusi dan melengkapi. Dari sanalah kemudian lahir berbagai gagasan kreatif dan inovatif yang menyingkirkan berbagai pola maupun tatanan kuno dan usang yang berlaku sebelumnya.

+++

Revolusi Industri 4.0 sedang mengembang-biakkan sebuah budaya kehidupan manusia yang baru. Berbagai pola, prilaku, dan adat-istiadat yang sebelumnya berkembang, bahkan pernah kita imani, segera akan terjungkir-balik.

Revolusi yang sedang berlangsung ini sesungguhnya sangat 'memberdayakan' kesetaraan manusia. Revolusi itu kelak hanya menyisakan ruang yang unik bagi keyakinan, tekad, dan cita-cita pada keinginan untuk melakukan kebaikan bagi kehidupan dunia dan kemanusiaan yang lebih baik. Meskipun yang bersangkutan kelak sudah tak hidup di sini lagi.

Maka Revolusi Industri 4.0 ini sesungguhnya adalah perjuangan yang sesuai bagi mereka yang telah selesai dengan dirinya sendiri.

+++

Ketika anggota lain pada suatu grup sosial media terbatas, memiliki alasan kuat untuk menduga Anda terlibat, bahkan memahami, topik-topik yang sedang dibicarakan --- apalagi sampai meminta perhatian dengan menyebut langsung nama Anda --- sebaiknya luangkanlah sedikit waktu untuk menanggapinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun