Mohon tunggu...
Jiebon Swadjiwa
Jiebon Swadjiwa Mohon Tunggu... Penulis

📖 Penulis | Jurnalis | Content Writer | Hidup untuk ditulis, menulis untuk hidup, dan apa yang saya tulis itulah diri saya!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Puisi Hari Pendidikan Nasional 2025, Suara Lembut dari lorong-Lorong Sekolah Indonesia

1 Mei 2025   16:33 Diperbarui: 1 Mei 2025   16:33 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi Hari Pendidikan Nasional 2025 yang menggambarkan semangat belajar anak bangsa. (ImageFX)

3. Langkah Kecil, Mimpi Besar

Langkah kecil menuju sekolah,
Adalah langkah menuju harapan.
Di pundak anak-anak desa,
Tersimpan mimpi negeri masa depan.

Jangan biarkan mimpi itu padam,
Karena kemiskinan atau batas ruang.
Hari ini, mari kita rayakan,
Pendidikan yang tak mengenal tembok dan temaram.

4. Suara dari Bangku Belakang

Aku duduk di bangku belakang,
Kadang tak terdengar, kadang dipandang sebelah mata.
Tapi aku belajar mencatat dunia,
Dari cerita yang dibagikan Bapak dan Ibu Guru tercinta.

Hari ini adalah hari kami bersuara,
Anak-anak dari lorong sempit dan sudut kota.
Kami juga punya cita,
Dan kami yakin, pendidikan adalah jembatanya.

5. Sekolah Adalah Rumah Kedua

Di sana kami tertawa,
Kadang menangis karena tugas tak selesai.
Tapi sekolah bukan sekadar tempat belajar,
Ia adalah rumah, tempat kami tumbuh dan berjuang.

Hari ini, mari kita kenang,
Setiap papan tulis, setiap coretan.
Karena dari sanalah kami belajar,
Menjadi manusia seutuhnya, bukan sekadar lulusan.

Itulah kenapa kumpulan puisi Hari Pendidikan Nasional 2025 layak menjadi refleksi, bukan hanya perayaan.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun