Mohon tunggu...
jibran rafa syah
jibran rafa syah Mohon Tunggu... mahasiswa

mahasiswa UIN Jakarta prodi jurusan Kesejahteraan sosial 2025

Selanjutnya

Tutup

Puisi

tabola bale

15 Oktober 2025   17:21 Diperbarui: 15 Oktober 2025   17:20 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

resume 

Lagu Tabola Bale yang berasal dari Nusa Tenggara Timur awalnya hadir sebagai ekspresi sederhana anak muda Timur. Liriknya memadukan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia dan sedikit Minang, memberi kesan jenaka, segar, sekaligus menyimpan makna lebih dari sekadar kisah cinta. Ketika lagu ini dinyanyikan pada peringatan HUT RI ke-80 di Istana Merdeka, suasana sakral berubah menjadi ruang yang cair, penuh tawa dan tarian, bahkan membuat Presiden serta pejabat ikut bergembira.

Fenomena tersebut menjadi bukti bagaimana budaya populer dapat bekerja sebagai bahasa politik. Tabola Bale yang lahir dari pinggiran tampil di pusat kekuasaan sebagai simbol kebersamaan nasional. Namun, pengakuan simbolik ini mengingatkan kita bahwa perayaan budaya belum tentu sejalan dengan keadilan struktural, sebab masyarakat Timur masih menghadapi kesenjangan sosial-ekonomi meski kreativitas mereka kini viral di ranah digital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun