Sebagai orang yang pernah tinggal di Manado dan bekerja di bidang kajian kebudayaan, menjelaskan tentang kuliner dari Manado bukanlah hal yang sulit. Apalagi saya terbiasa menikmati kuliner tersebut.
Bubur Manado
Bubur Manado atau dikenal dengan tinutuan adalah kuliner dari Manado, Sulawesi Utara. Bubur ini merupakan campuran berbagai sayur-sayuran.
Sewaktu tinggal di Manado, saya sering menikmati makanan ini pada pagi hari sebagai sarapan. Makanan ini sangat mudah didapatkan di warung-warung makan di Manado.
Setelah tinggal di Depok, saya sudah jarang mengonsumsi bubur Manado. Warung makan atau restoran yang menjual bubur ini terbatas. Bila ingin menikmati bubur ini, kami pun mencarinya di beberapa tempat yang ada di Depok maupun Jakarta. Hanya sedikit warung makan/restoran menyediakan bubur Manado.
Kadang-kadang, istri saya memasak bubur Manado dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di pasar. Rasanya memang beda dari tinutuan yang ada di Manado, tetapi kerinduan akan Manado beserta kenangannya bisa terobati.
Bagi saya pribadi, bubur Manado bukan hanya makanan yang enak, tetapi juga sehat, hemat, kreatif, terkait kenangan, mempererat hubungan, dan hiburan.
Enak
Selera orang memang berbeda-beda, tetapi bagi saya dan juga istri, bubur Manado adalah makanan yang enak. Sewaktu di Manado, kami tahu beberapa tempat penjual bubur yang enak. Masing-masing penjual memiliki ciri khas masakannya.
Pada umumnya, bahan pembuatan dan cara pengolahan bubur Manado hampir sama. Hal yang membedakannya adalah menu pendamping seperti sambal, ikan asin, bakwan, tahu, daging, dan sebagainya. Bagi saya, sambal ikan roa membuat makanan terasa lebih enak. Â