Mohon tunggu...
Jhon Rivel Purba
Jhon Rivel Purba Mohon Tunggu... ASN Peneliti di BRIN

Hidup sederhana dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Bubur Manado di Universitas Indonesia

6 Agustus 2025   19:40 Diperbarui: 7 Agustus 2025   17:27 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 6 Agustus 2025 siang, saya  bertemu dengan tiga orang teman baru di  Perpustakaan Pusat UI (Universitas Indonesia). Mereka bertiga adalah pengurus pusat dari sebuah organisasi mahasiswa.

Sebenarnya saya belum pernah bertemu dengan mereka sebelumnya. Perkenalan saya dengan salah satu dari mereka bermula dari Kompasiana pada bulan lalu. Kemudian komunikasi  berlanjut lewat WhatsApp.

Dia menyampaikan ketertarikannya dengan tulisan saya, sehingga dia dan teman-temannya berharap bisa berdiskusi secara langsung dengan saya. Dengan senang hati, saya pun menyesuaikan waktu untuk bertemu dan berdiskusi dengan mereka.  

Siang itu pun kami bertemu tepat pada jam makan siang. "Logika tanpa logistik itu sama dengan omong kosong", begitu ungkapan yang sering saya dengar waktu dulu. Maka, saya pun langsung mengajak mereka bertiga berdiskusi di meja makan di kantin perpustakaan UI.

"Tak kenal maka tak sayang", begitu kata pepatah. Kami pun berkenalan satu sama yang lain. Ternyata mereka bertiga berasal dari daerah yang berbeda. Dua orang laki-laki berasal dari Medan dan Jambi. Sementara yang perempuan berasal dari Balikpapan.

Sambil berkenalan, kami memesan makanan dan minuman. Saya menawarkan menu makanan dari Manado. Mereka semuanya setuju. Akhirnya, kami memesan tiga porsi bubur Manado dan satu porsi nasi kuning.

Masakan khas dari Manado mempertemukan kami di meja makan. Kami makan sambil berdiskusi tentang berbagai topik. Sebagai pengurus organisasi mahasiswa, pemikiran idealis masih tertanam dalam diri mereka.

Mereka masih berpikir tentang penyelamatan lingkungan, pelestarian budaya, pergerakan mahasiswa, dan masa depan Indonesia. Bagi saya, semangat dan pemikiran mereka dapat menyegarkan sekaligus mengingatkan saya agar tetap menjaga prinsip hidup.

Untuk mencairkan suasana, saya menceritakan pengalaman saya sewaktu mahasiswa dan setelah bekerja. Di meja makan itu juga, saya banyak bercerita tentang pengalaman selama tinggal di Manado.

Bahkan saya banyak bercerita tentang kuliner dari Sulawesi Utara khususnya Manado. Salah satu diantaranya adalah tentang bubur Manado, makanan yang ada di meja makan kami. Saya menceritakan sejarah, kreatifitas pengolahan, dan persebaran dari bubur tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun