Mohon tunggu...
YEREMIAS JENA
YEREMIAS JENA Mohon Tunggu... Dosen - ut est scribere

Akademisi dan penulis. Dosen purna waktu di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Makna Bantal dalam Kehidupan Manusia

1 Juli 2019   10:17 Diperbarui: 3 Juli 2019   07:54 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Shutterstock

Tetapi sejauh manakah kita menjadi begitu terikat pada kenyamanan hidup itu? Apakah kenyamanan hidup justru menjadi simbol status sosial sebegitu rupa sehingga kita menjadi terikat padanya? Apakah kita menjadi orang yang kehilangan semangat hidup ketika berada pada situasi tanpa kenyamanan, seperti seseorang yang resah dan tidak bisa tidur karena jauh dari bantalnya yang nyaman?

Kedua, renungan tentang bantal membantu kita melihat motivasi hidup keberagamaan kita. Apakah kita termasuk bilangan yang mengkompromikan Tuhan? Apakah kita adalah orang-orang yang mengikuti Tuhan secara setengah-setengah? Kita diingatkan bahwa mengikuti Tuhan adalah pilihan yang bebas.

Begitu memilih, kita terikat pada tanggung jawab untuk setia pada pilihan itu. Dan itu sebuah pengalaman yang tidak menimbulkan rasa nyaman dalam artinya yang sesungguhnya.

Semoga kita diberkati Tuhan dan diizinkan untuk bertumbuh menjadi pribadi-pribadi luhur yang tidak melekatkan diri pada berbagai kenyamanan hidup.

Semanggi, 1 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun