Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sama-sama Sunat, Mengapa Sunat Perempuan Melanggar Hak Asasi dan Berbahaya?

6 Februari 2022   11:00 Diperbarui: 6 Februari 2022   15:50 13723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Protes terhadap praktik sunat perempuan di Madrid, Spanyol.| Sumber: DW Indonesia via Kompas.com

Memang namanya sama-sama sunat, sunat perempuan atau Female Genital Mutilations (FGM) ternyata sangatlah berbeda dengan sunat yang dilakukan kepada laki-laki. 

Sayangnya dari perbedaan tersebutlah yang menjadikan sunat perempuan menjadi sebuah pelanggaran Hak Asasi Manusia. Sunat perempuan juga membahayakan kesehatan fisik maupun psikologis perempuan yang menjalankan prosedur ini.

Sunat perempuan bukanlah hal yang asing untuk masyarakat Indonesia. Walaupun keras dilarang oleh Pemerintah Indonesia dan masyarakat Internasional, bahkan ditolak oleh banyak kalangan masyarakat, pratik sunat perempuan masih kerap dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Hari ini, 6 Februari, dunia memperingati International Day of Zero Tolerance for Female Genital Mutilation atau Hari Anti-Sunat Wanita Sedunia. Hari kesadaran ini disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam upaya menghapuskan mutilasi kelamin perempuan sejak tahun 2003.

Sebenarnya apa itu sunat perempuan atau Female Genital Mutilations? Mengapa praktik ini melanggar Hak Asasi Manusia dan membahayakan fisik dan psikologis perempuan, namun sulit untuk diberantas?

Empat tipe sunat perempuan | Foto diambil dari MyHealth
Empat tipe sunat perempuan | Foto diambil dari MyHealth

Apa itu sunat perempuan?

Walaupun sama-sama dipanggil dengan sebutan sunat, pada kenyataannya sunat perempuan dan laki-laki sangatlah berbeda. Sunat laki-laki dilakukan dengan penangkatan kulit yang menutupi kepala penis. 

Sedangkan sunat perempuan dilakukan dengan memotong lipatan kulit yang mengelilingi klitoris bahkan mengangkat klitoris itu sendiri.

Terdapat empat tipe sunat perempuan, yaitu:

  • Tipe 1: di mana dilakukan penangkatan sebagian atau seluruh klitoris.
  • Tipe 2: selain sebagian atau seluruh klitoris, labia yang merupakan bagian dalam dan luar yang mengelilingi vagina juga diangkat.
  • Tipe 3: labia dijahit menjadi satu untuk membuat lubang vagina menjadi lebih kecil.
  • Tipe 4: semua jenis prosedur yang merusak alat kelamin wanita untuk tujuan nonmedis, dengan cara menusuk, memotong, mengikis, hingga membakar.

Jika masih dilakukan hingga sekarang, apakah sunat perempuan sama manfaatnya dengan sunat laki-laki? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun