Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amarah

29 September 2020   09:03 Diperbarui: 29 September 2020   09:10 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : frame of broken glass by steven ARTiFy

Ah... kamu bahkan mungkin sedang berdarah

Yang kau cintai tak lagi disini

Meronta pergi melepaskan temali di jemari

Ku tatap semua kekacauan ini

Lebih kacau hatimu dari pada pecahan yang berserak

Mereka mudah disapu dan dibawa pergi

Tapi rasa sakit itu mendekam lama

Bergerigi melangkahi waktu engkau berusaha

Tak apa! Teruskan!

Tumpahkan semua...kacau balaukan saja yang ada

Ini...masih ada hatiku. Injak pula dengan segenap tenaga

Biar reda amarahmu.

Lalu... Bersandarlah padaku....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun