Gelas memecah ke lantai
Semua pigura berpindah ke lantai
Lalu telinga memekak menahan
Teruskan saja!
Tubuhku terdorong,
Kau tampar aku
Bahuku kau tinju, bahumu terisak
Teruskan saja!
Aku tahu kamu sedang marah
Logikamu berputar arah
Isi hatimu sedang dijarah
Ah... kamu bahkan mungkin sedang berdarah
Yang kau cintai tak lagi disini
Meronta pergi melepaskan temali di jemari
Ku tatap semua kekacauan ini
Lebih kacau hatimu dari pada pecahan yang berserak
Mereka mudah disapu dan dibawa pergi
Tapi rasa sakit itu mendekam lama
Bergerigi melangkahi waktu engkau berusaha
Tak apa! Teruskan!
Tumpahkan semua...kacau balaukan saja yang ada
Ini...masih ada hatiku. Injak pula dengan segenap tenaga
Biar reda amarahmu.
Lalu... Bersandarlah padaku....