Mohon tunggu...
JELITA SARI
JELITA SARI Mohon Tunggu... Lainnya - JELITA SARI EP0157971 MITRA BISNIS PREMIER SILVER PT VERITRA SENTOSA INTERNASIONAL DAN PT TRENINET SENTOSA INTERNASIONAL.

http://bit.ly/BisnisUsahaSDP http://bit.ly/mendaftargratisdiMAB http://bit.ly/joindiMAB (Batch 9, Referral Sippass1)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjalanan Singkat Menujumu

13 April 2022   07:44 Diperbarui: 13 April 2022   12:54 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perjalanan Singkat Menujumu

Ragu dipelupuk mata membuatku

takut.

Jangan tanya penat ini menatap

kehadiranmu !

Jangan tanganmu penat karena ragu


ini !

Jangan bimbang ketika itu jalanmu

maka kodrat Illahi terang buatmu !

Jangan menapis jalanku sebab itu

bukan teki yang harus dibawa setiap

saat dan waktu !

Jangan khawatirkanmu membawa

mereka ?!

Jangan lari jika nanti engkau akan

dapat membawaku juga maka

katanya," apakah diri ini ?!"

Jangan menatapku malup padahal

kamu di sisi-Nya !

Jangan lupakan Ramadanmu sebab

hidupmu kini buatmu dan mereka

yang engkau tanggung ?!

Aku buat nyanyian rindu di kalbu ?!

bukankah aku peralihan rindu buat

keluargaku ?!

Aku buat kasih dan sayang yang

engkau sembunyikan hanya untuk

mendapatkan butiran-butiran

Kemuliaan-Nya.

Aku bukan jalanmu lagi. Apa yang

akan aku jalani ? Sungguh itu

membuatku takut apalagi rindu itu

tersurat juga tersirat.

Kembali ini, kembali nanti.

Apa sebetulnya yang aku lihat ?

Apa yang sebetulnya aku inginkan ?

Aku pun menahan semua itu ?

Apakah engkau tahu hidup ini

tidak dapat aku hindari tentang

pertemananku dengan rasa itu ?

Apakah engkau ingin tahu

penjagaanmu jauh lebih berarti buat

mereka ?!

Apakah engkau dapat membuat diri

ini menyadari itu ?!

Pertemuan, perjalanan dan

perpisahan telah nyata adanya pasti

anyangan yang berlalu hanya

tentang kerinduan buatku itu kini

selesai sudah walaupun sedih terasa

bintang-bintang terang berkerlip di

 atas sana.

Mereka sangat riang

menatap semua waktu yang terus

berlalu.

Haluan dan gugusan bintang

menyambut riang perpisahan

rinduku buatmu yang sangat baik

kepadaku.

Jangan ingin mereka pergi

masing-masing nanti

dan kapan pun sebab

engkau telah menjaga.

Penjagaan itu untuk tetap

menyatukan mereka !

Jangan khawatir aku membuatmu

dalam kedukaanmu.

Namun, jauhkan aku

dari orang lain yang

merasukiku.

Jika nanti aku

sungguh marah kepadamu

maka diri ini tanpa tahu

jalan kembali

padahal semua usahamu

dan penantian itu

adalah bahasa penjagaanmu

buat kembali lagi

kepada-Nya.

Insyaallah, aku dapatkan kasih

sayangmu dalam suka

dan dukamu dalam perjalanan

ketika menantikan

waktu kembali.

Alhamdulillah, peranmu di dunia

mungkin telah sampai waktu dan

tempat kembali bersama kalimah

sahadah menuntunmu kepada-Nya.

Aamiin Yarobbal'alalamiin.

Oh, Ramadan.

Sungguh baik sekali

waktumu menjemput kembali

dalam keridhoan-Nya.

Aamiin Yarobbal'alamiin.

by Jelita Sari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun