Mohon tunggu...
Atikah Jihan Rhamadhani
Atikah Jihan Rhamadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi

Haloo guys, Aku Jihan dan hobiku adalah menulis. Jadi aku harap Blog Kompasiana bisa bantu aku untuk lebih mengembangkan dan meluaskan karya-karya tulisku.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Jangan Ngaku Pernah ke Jogja kalau Belum Makan Soto Sapi Pak Muh

4 Desember 2023   11:20 Diperbarui: 4 Desember 2023   11:32 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Soto Sapi Pak Muh di Pasar Beringharjo

Kota Yogyakarta dipenuhi dengan berbagai macam kuliner yang selalu memanjakan lidah masyarakat dan turisnya. Banyak sekali makanan khas daerah yang ikonik di sana, apalagi di wilayah Pasar Beringharjo, Malioboro. Tak hanya menjual makanan sebagai buah tangan, namun juga menjual makanan siap santap seperti gudeg, bakso, soto, dan masih banyak lagi. Salah satu kuliner yang eksis sejak tahun 1977 adalah Soto Sapi Pak Muh. Namun, apa yang membuat soto ini digemari banyak orang?

Ibu Amini (47), selaku menantu dari Pak Muh pemilik Soto Sapi Pak Muh berkata bahwa soto ini sudah ada sejak tahun 1964. Pada saat itu lokasinya berada di sebuah rumah di dekat Kelenteng Gondomanan dan mulai pindah lokasi ke Pasar Beringharjo pada tahun 1977, oleh karena itu, Bu Amini dan keluarga menganggap bahwa soto ini berdiri di tahun 1977 karena eksistensi soto dimulai sejak berpindahanya lokasi penjualan tersebut.

Alasan memilih Pasar Beringharjo sebagai lokasi penjualan pun bukan tanpa sebab. “Tempat tinggal Pak Muh itu ada di deket sini, dekat Beringharjo ini, jadi dulu itu kebanyakan warga setempat kan jualannya di Pasar Beringharjo ya, Mbak. Jadi kami nyari pasar yang terdekat aja, bukan karena Malioboro ramai pengunjung turis dan wisatawan, karena jaman dulu Malioboro tuh masih sepi.” Ucap Ibu Amini.

Tak hanya menyediakan soto berdaging sapi, Soto Sapi Pak Muh ini juga menyediakan daging ayam bagi pelanggan yang memang tidak suka memakan daging sapi, namun tetap menggunakan kuah kaldu sapi. Akan tetapi, menu soto ayam tidak tertulis dalam daftar menu sebab Soto Sapi Pak Muh ini memang terkenal akan soto sapinya. Berbeda dengan menu lain seperti Gudeg, Gado-Gado, Nasi Pecel, Ayam Bakar, dan Bakso, menu-menu tersebut tertulis dalam daftar menu, namun  setelah pandemi COVID-19, menu nasi pecel sudah tidak dihidangkan.

Soto ini berhasil masuk ke dalam satu-satunya daftar soto enak di Jogja pada majalah intisari edisi kuliner Jogja di tahun 2009 yang berhasil dirangkum oleh para wisatawan Jakarta dan Bandung. Dahulu mereka berbondong-bondong menyusuri Kota Yogyakarta untuk mencari kuliner terlezat di Jogja, dan hanya Soto Sapi Pak Muh yang berhasil menduduki jabatan sebagai soto terenak di Jogja sesuai dengan kategori yang sudah ada.

Koran Republika dan beberapa koran lainnya pun pernah mengulas tentang Soto Sapi Pak Muh ini sehingga membuat Soto Sapi Pak Muh semakin tahun semakin dikenal luas oleh masyarakat luar Jogja. Pengunjung di sini juga tak kalah ramai dengan isian daging soto, banyak wisatawan berbondong-bondong hanya untuk berkenalan dengan rasa khas soto sapi yang disajikan oleh keluarga Pak Muh.

Bu Amini juga mengungkapkan bahwa resep yang digunakan untuk memasak soto itu merupakan resep keluarga, jadi tidak sembarang orang bisa mengetahui dan menggunakan resep itu. Namun dapat kita tebak jika kunci utama kelezatan Sang Soto adalah kaldu sapinya. Hal tersebut sudah terbukti nyata oleh banyak lidah masyarakat maupun wisatawan lokal dan non lokal.

“Enak banget, rasanya masih gurih dan lezat kayak terkahir aku makan. Yaa walaupun udah sepuluh tahun yang lalu, tapi rasanya tuh bener-bener masih bisa diingat kepala dan lidah. Pokoknya soto termantap termantul cuma ada di sini deh, kalian wajib nyobain!” Ungkap Tsaqif Syahda (19), salah satu pengunjung yang berhasil makan Soto Sapi Pak Muh lagi sepuluh tahun kemudian sejak terkahir kali dirinya makan di masa SD-nya, yaitu pada tahun 2013.

Tak hanya berhasil menarik minat pelanggan dari masyarakat dan wisatawan biasa, namun juga berhasil memikat para artis yang sedang berkunjung ke Jogja, terutama artis jadul, mereka menyempatkan waktu untuk sekadar mampir dan mencicipi cita rasa dari soto sapi viral di tahun 2000-an. “Waktu itu pernah ada Yessy Gusman, terus Salim Jabo, dan beberapa artis lainnya. Nah, Yessy Gusman ini datang bareng keluarga sama semua pembantunya, mereka makan bareng di sini, Mbak, kalo yang Salim Jabo, dia datang bareng kawan-kawannya, tapi lucunya Salim ini ga makan karena lagi puasa, jadi dia datang cuma buat traktir temen-temennya aja, keren kan, Mbak?”

Bahkan beberapa pengunjung dari luar Jawa, seperti Sumatera dan Kalimantan berkata jika ‘belum ke Jogja kalo belum makan Soto di Beringharjo’. Sudah eksis dan tak asing lagi soto ini, sehingga Pak Muh memutuskan untuk membuat satu cabang di Kalasan pada tahun 2013 silam, “Pak Muh cuma bikin satu cabang, Mbak, ga pengen banyak-banyak, karena mertua saya pengennya resep soto sapi ini jadi resep keluarga inti aja, jadi gabakal buka istilahnya apa ya, semacam franchise gitu Mbak.” Tambah Bu Amini (47)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun