“Jadi kita harus menunggu lagi ya, bang…?” Ninamemecah kesunyian.
“Ya, begitulah. Mereka harus mengumpulkanbukti-bukti dulu. Soalnya berkas kita belum lengkap. Lagipula, kalau masihbelum 1 x 24 jam, belum bisa dibilang hilang atau diculik, Nin.”
Nina mengangguk bloon.
“Ok, deh. Jangan lupa kamu bawa dulu mobil Kaylake rumahnya, ya. Jangan mampir lagi ke mall. Nanti giliran kamuyang diculik, hehehe!!” Ringgo tertawa nakal. Nina mendengus.
“Mereka mana mungkin menculik ekke,bang. Soalnya ekke punya banyak permintaan. Mereka tak akan sanggupmemenuhinya…!” Nina tersenyum kecut sambil mengipas-kipaskan rambutnya menahanpanas matahari yang menyengat.
“Hahaha…!!!, macam betul aja kamu…!” Ringgotertawa keras, badannya sampai berguncang-guncang.
Mereka pun segera menyusun rencana selanjutnya.
***
Siang semakin terik. Rasanya menusuk tulang.Sebuah mobil angkutan sekolah baru saja mengantar pulang seorang bocah kecil kesebuah rumah besar bercorak minimalis dekat pinggir jalan. Bocah itu tak lainadalah Choky. Tampak Choky sedang dipapah turun oleh kenek angkutan sekolahtersebut.