Mohon tunggu...
Arya Janson
Arya Janson Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Cinta Bicara Part 2

3 April 2017   17:25 Diperbarui: 28 April 2017   00:00 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Tapi apa Is? Ringgo-nya kemana sekarang?”

“Katanya dia ke kantor polisi...”

***

Selasa, 03.45 WIB…

Setelah lama tak sadarkan diri, Kayla akhirnya terbangun dan mendapati dirinya berada di lantai di suatu tempat yang tidak dikenalnya. Dalam posisi tidur telentang dengan kaki yang terikat dan tangan yang terikat di belakang badannya, ia mencoba bangkit kembali namun tak berhasil.

“Aku ingat sekarang. Ya Tuhan, mengapa bisa begini?” Kayla masih tidak percaya dengan apa yang dialaminya. Ia mencoba mengingat-ingat rupa dua orang yang telah menculik dirinya. Ada dua orang yang menculik aku. Yang berada di belakangku tangannya begitu keras mendekap aku. Sepertinya orangnya kekar dan berotot. Seorang lagi kurus tinggi, berkumis dan memakai kaca mata hitam. Rasanya aku pernah melihatnya, tapi di mana ya?, Ia membatin.

Dengan sisa-sisa kekuatannya, ia kembali mendongakkan kepalanya pelan. Sembari menahan nafas, sedikit demi sedikit kepalanya bergerak ke atas. Terus Kayla, terus. Kamu bisa, Kayla memberi semangat dirinya sendiri. Saat badannya bergerak, kembali ia merasakan sendi-sendinya ngilu dan kulit putihnya perih seperti habis dicambuk. Ia mencoba bertahan dan berusaha melupakan rasa sakit di tubuhnya dengan terus menggerakkan tubuhnya ke atas sampai ia dapat terduduk. Akhirnya ia berhasil. Kini ia dapat melihat dengan jelas, keadaan dirinya yang sebenarnya.

“Oh, my God!, what a mess!!” jerit Kayla pelan sambil menahan nafas. Ia melihat seluruh tubuhnya berbalut baju terusan warna coklat muda yang telah koyak dan legging ketat warna hitam yang sudah kotor dan lusuh. Ketakutan yang luar biasa mulai menyelimuti perasaan Kayla. Ia belum pernah merasa takut yang seperti ini sebelumnya. Ya Tuhan!!, apa yang harus kulakukan??

Sejenak Kayla limbung, tubuhnya seperti tidak menyentuh tanah. Seluruh perasaannya campur aduk, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sambil menahan rasa takut, ia mulai melihat ke sekeliling. Dengan bantuan sinar lampu yang remang-remang, Kayla melihat banyak barang-barang yang bertumpuk dan sudah berdebu berada di situ. Sebagian terbungkus koran dan sebagian lagi dibiarkan begitu saja. Ada dokumen-dokumen yang sudah tersusun dan diikat tali diletakkan di sebuah lemari, meja yang kehilangan satu kaki, kursi-kursi yang tidak terpakai lagi, dan barang-barang lain yang dibiarkan bertumpuk dan berdebu.

Kayla tersadar ia berada di sebuah gudang. Lambat laun pusing yang sejak ia tersadar ia rasakan, mulai menghilang. Sekarang Kayla sudah merasa tenang.

Masih dalam keadaan terduduk dengan tangan yang terikat ke belakang dan kaki yang masih terikat erat, perlahan ia menyeret pantatnya ke arah tembok terdekat di belakangnya agar ia bisa bersandar, debu-debu di lantai pun ikut beterbangan akibat ikut terseret. Ruangan yang panas dan pengap membuat sesak nafas Kayla.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun