Mohon tunggu...
Arya Janson
Arya Janson Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Cinta Bicara Part 2

3 April 2017   17:25 Diperbarui: 28 April 2017   00:00 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Brengsek!!” Kayla mengumpat. Tanpa pikir panjang ia langsung masuk ke sebuah kamar yang tepat berada di sebelah kanannya. Begitu ia membuka pintu, dua orang laki-laki berwajah sangar dan berbadan gempal serta seorang lagi yang berbadan gendut sudah berada di depan pintu. Kepulan asap rokok yang sejak sebelumnya berada di dalam ruangan tersebut ikut menyembul keluar seiring dengan keluarnya si gendut berwajah jelek yang dengan sigap langsung berancang-ancang menangkap Kayla. Seperti singa lapar yang siap menerkam mangsa, tangannya berusaha meraih tangan Kayla.

“He…he...he… Mau kemana kau, cantik?” Si gendut tertawa mengejek.

Kayla panik. Dengan potongan kaki meja yang masih ia pegang erat, ia memukul tangan lelaki tersebut.

“AAAKHH!! Kurang ajar!!” Si gendut itu berteriak kesakitan.

Dua orang pria yang lain sudah berada di belakang Kayla dan siap untuk menangkapnya. Kali ini Kayla benar-benar terjebak.

“TIDAAAKK!!!” jerit Kayla putus asa. Sedetik kemudian, mereka berhasil menangkap kembali Kayla. Kayla meronta-ronta, tetapi sia-sia. Layaknya rusa yang berhasil diterkam singa dan tinggal menunggu tubuhnya dicabik-cabik, demikianlah kondisi Kayla saat itu. Kayla menjerit keras sambil menangis meronta-ronta.

“STOOOPP!!!. Sudah, hentikan!!” terdengar suara lantang seorang lelaki. Teriakannya yang keras cukup untuk menghentikan singa-singa lapar itu melakukan aksinya.

“Maaf, bang. Tawanan kita ini berusaha kabur, bang!” Lelaki kurus yang sempat merasakan wajahnya dipukul Kayla membela teman-temannya.

“Ya sudah! Bawa dia ke ruangan Boss!” Laki-laki yang dipanggil “Bang” oleh anak buahnya ini langsung berbalik badan dan kembali lagi ke ruangannya.

Kayla yang samar-samar mendengar suara “Si Abang” ini tidak sempat melihat wajahnya. Tapi ia merasa familiar dengan suara tersebut. Peristiwa yang mencengangkan bagi Kayla ini benar-benar tidak pernah terpikirkan oleh dia sebelumnya. Sampai di sini Kayla masih belum mengerti mengapa semua ini bisa terjadi.

BERSAMBUNG 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun