Mohon tunggu...
Ahmad J Yusri
Ahmad J Yusri Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswa Fisika UIN Malang

Mahasiswa Biofisika Succesfulness is only result from mature preparation

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menjadi Seorang Azhari (Part 1)

5 Agustus 2020   14:03 Diperbarui: 5 Agustus 2020   14:31 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

               Tahun pun berganti kini Irfan telah duduk dikelas dua Aliyah , lebih banyak tanggung jawab yang harus ia tanggung seperti organisasi dan pelajaran yang kian rumit.

            "Fan , ente yakin mau lanjut ke Mesir , caranya aja belum tau kan ? tanya Ilham

            " Apalagi syarat-syaratnya juga belum taukan , kalo ane yang pasti-pasti aja fan " tambah Badrudin , santri yang terkenal akan kepintarannya.

            Irfan tak menanggapi  , ia hanya tersenyum . Ia ingat perkataan Kyai bahwa orang yang membatasi sama halnya orang yang menyerah sebelum berjuang .

Di pertengahan semester Ustad Muzammil kedatangan temannya Ustad Reza, kebetulan ia adalah lulusan Al-Azhar University dan diminta untuk berbagi pengalaman seputar kuliah. Langsung saja Irfan duduk paling depan dengan catatan kecil di tangannya.

Beliau dengan sangat lantang dan yakin menyampaikan bahwa kuliah di Al-Azhar adalah perkara yang mudah asalkan ada kemauan dan tekad yang kuat agar tidak putus asa . Lalu beliau menerangkan tentang tes seleksi serta apa saja yang mesti dipersiapkan.

Bertambahlah keyakinan Irfan untuk kuliah di Mesir . Hafalannya makin ia perkuat , tak lupa ia meminta doa kepada orangtuanya .

Tahun berikutnya, Irfan sudah berada di kelas penghujung alias kelas 3 Aliyah. Tinggal selangkah lagi ia wujudkan mimpinya . Ditambah lagi kakak kelasnya yang ternyata berhasil diterima kuliah di Mesir dimana ia menjadi alumni pertama yang melanjutkan studi disana.

Bulan  demi bulan di kelas terakhir ini dia ikuti dengan sungguh-sungguh , dari praktek mengajar , hafalan wajib , juga menulis nasehat dan kegiatan  yang lain ia lalui dengan semangat.

Tinggal sebulan lagi mereka akan melaksanakan tes , tepatnya di hari minggu saat itu sebagian santri dijenguk oleh orangtuanya . Dan yang tak disangka , Ibu datang menjenguk Irfan .

"Fan , ibu antum tuh nungguin dari tadi " Ucap Ilham dengan mata sipitnya . Ia memanggil Irfan dari balik jendela masjid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun