Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

"Pakan Ternak Ayam" dari Limbah MBG, Solusi Pengelolaan Sampah Berbasis Zero Waste

10 September 2025   05:30 Diperbarui: 10 September 2025   08:45 4795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Limbah program MBG. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Dari Sisa Jadi Manfaat

Limbah makanan MBG itu kan isinya beragam. Ada nasi, sayur, lauk, buah, bahkan kadang tempe atau tahu. 

Mesin pencacah untuk limbah MBG. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Mesin pencacah untuk limbah MBG. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Kalau kita pikir-pikir, sebagian besar bahan ini masih bisa diolah lagi. Ayam, misalnya, terkenal dengan pola makan yang fleksibel. 

Limbah makanan bergizi, akan diolah menggunakan mesin pencacah. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Limbah makanan bergizi, akan diolah menggunakan mesin pencacah. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Ayam bisa memakan sisa nasi, jagung, atau bahkan sayuran tertentu. Dengan proses pengolahan sederhana, limbah MBG bisa disulap jadi pakan tambahan yang cukup bernutrisi.

Hasil cacah limbah makanan bergizi dari mesin pencacah. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Hasil cacah limbah makanan bergizi dari mesin pencacah. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Bayangkan, nasi sisa bisa dijadikan campuran pakan, sayuran layu bisa dicacah, tempe atau tahu yang sudah nggak layak konsumsi manusia bisa difermentasi untuk meningkatkan kadar proteinnya.

Limbah makanan bergizi, dioplos dengan dedak untuk pakan ayam. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Limbah makanan bergizi, dioplos dengan dedak untuk pakan ayam. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Kalau diolah dengan baik, limbah ini bukan cuma mengurangi volume sampah, tapi juga bisa jadi solusi hemat untuk peternak ayam.

Hemat Cuan, Lingkungan Aman

Salah satu masalah yang sering dihadapi peternak ayam adalah harga pakan yang terus meroket. 

Padahal, biaya pakan bisa menyedot 60–70% dari total biaya produksi ternak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun