Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Eco-friendly Gula Merah dari "Mbah Agung" Manis Alami Dari Ladang Lestari

11 Agustus 2025   08:33 Diperbarui: 11 Agustus 2025   08:33 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batang jagung di potong kecil-kecil. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Gula merah dari batang jagung ini punya semua poin plus yang dicari:

  • Natural: tanpa bahan pengawet atau pewarna buatan.
  • Sustainable: memanfaatkan limbah pertanian yang biasanya terbuang.
  • Local pride: memberdayakan petani dan UMKM lokal.

Tren ini sejalan banget sama gaya hidup eco-conscious yang lagi naik daun, di mana orang nggak cuma beli produk karena enak, tapi juga karena merasa ikut berkontribusi menjaga bumi.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski potensinya besar, produksi gula merah batang jagung masih punya beberapa tantangan. 

Salah satunya adalah keterbatasan teknologi ekstraksi, yang kadang bikin hasilnya nggak konsisten. 

Perlu edukasi pasar supaya orang tahu bahwa gula ini sama amannya dengan gula kelapa, bahkan punya keunggulan unik.

Dengan dukungan dari pemerintah daerah, koperasi petani, dan pelaku industri kreatif, gula merah eco-friendly ini bisa jadi komoditas andalan baru dari desa. 

Bayangin kalau tiap daerah penghasil jagung punya produk ini, Indonesia bisa jadi pelopor gula merah organik berbasis limbah pertanian di Asia Tenggara.

Manisnya Bukan Sekadar Rasa

Gula merah dari batang jagung bukan cuma soal rasa manis di lidah, tapi juga manisnya manfaat buat lingkungan dan masyarakat. 

Mengurangi limbah, menjaga udara tetap bersih, sampai menambah penghasilan petani, semua itu bikin produk ini punya nilai lebih yang nggak bisa diukur cuma dengan uang.

Jadi, kalau suatu hari kamu ketemu gula merah unik ini di pasar atau toko online, jangan ragu buat nyobain. 

Setiap butir manisnya adalah hasil kerja keras petani, kearifan lokal, dan semangat untuk menjaga bumi tetap lestari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun