Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

"Timun Tikus" Tanaman Liar yang Sering Diremehkan tapi Kaya Manfaat untuk Masa Depan Berkelanjutan

8 Juli 2025   15:04 Diperbarui: 9 Juli 2025   16:36 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Timun Tikus" tanaman liar yang sering diremehkan tapi kaya manfaat untuk masa depan berkelanjutan. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Potensi Ekonomi Lokal 

Meski saat ini timun tikus belum banyak dibudidayakan secara komersial, peluangnya terbuka lebar. 

Dengan semakin meningkatnya tren herbal dan makanan sehat, timun tikus bisa dikembangkan menjadi komoditas lokal yang unik. 

Bisa dijadikan teh herbal, kapsul kesehatan, bahkan inovasi minuman tradisional khas Indonesia.

Tanaman kecil yang sering dianggap gulma. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Tanaman kecil yang sering dianggap gulma. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Dengan pendekatan yang tepat, pengolahan pasca panen bisa melibatkan masyarakat desa, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan pendapatan keluarga. 

Ini tentu mendukung SDGs nomor 8: mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pekerjaan yang layak, dan produktif untuk semua.

Apalagi jika dipadukan dengan pendekatan kewirausahaan berbasis komunitas dan pelatihan keterampilan pengolahan tanaman liar menjadi produk bernilai tambah.

Melestarikan Pengetahuan Lokal dan Kemandirian Pangan 

Timun tikus bisa menjadi bagian dari sistem pangan alternatif di masa depan. 

Saat perubahan iklim mulai mengancam ketersediaan bahan pangan utama, tanaman liar seperti timun tikus bisa menjadi penyelamat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun