Potensi Ekonomi LokalÂ
Meski saat ini timun tikus belum banyak dibudidayakan secara komersial, peluangnya terbuka lebar.Â
Dengan semakin meningkatnya tren herbal dan makanan sehat, timun tikus bisa dikembangkan menjadi komoditas lokal yang unik.Â
Bisa dijadikan teh herbal, kapsul kesehatan, bahkan inovasi minuman tradisional khas Indonesia.
Dengan pendekatan yang tepat, pengolahan pasca panen bisa melibatkan masyarakat desa, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan pendapatan keluarga.Â
Ini tentu mendukung SDGs nomor 8: mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pekerjaan yang layak, dan produktif untuk semua.
Apalagi jika dipadukan dengan pendekatan kewirausahaan berbasis komunitas dan pelatihan keterampilan pengolahan tanaman liar menjadi produk bernilai tambah.
Melestarikan Pengetahuan Lokal dan Kemandirian PanganÂ
Timun tikus bisa menjadi bagian dari sistem pangan alternatif di masa depan.Â
Saat perubahan iklim mulai mengancam ketersediaan bahan pangan utama, tanaman liar seperti timun tikus bisa menjadi penyelamat.Â
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya