Jangan Dibuang! Kulit dan Biji Kelengkeng Bisa Jadi Pupuk Cair Super Subur untuk Tanaman

Dalam waktu sekitar 2 minggu, cairan hasil fermentasi akan berwarna cokelat kehitaman, beraroma masam khas fermentasi, dan siap digunakan sebagai pupuk cair.

Manfaat Ganda POC dari Kelengkeng

Tidak hanya sebagai pupuk, POC dari limbah kelengkeng juga bermanfaat sebagai pestisida alami dan penguat tanah. 

Kandungan senyawa bioaktif yang terbentuk selama proses fermentasi terbukti mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama serta mempercepat pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman. 

Tanaman yang rutin diberikan POC akan tumbuh lebih sehat, daunnya hijau segar, dan produktivitasnya meningkat.

Limbah kulit dan biji Kelengkeng sudah melalui proses fermentasi. (sumber foto: Jandris_Sky)

Selain itu, POC dari limbah buah ini juga tidak mencemari tanah dan air seperti halnya pupuk kimia. 

Inilah yang membuatnya sangat relevan dalam konsep pertanian berkelanjutan, urban farming, hingga gerakan zero waste yang kini marak digaungkan.

Solusi Praktis di Tengah Krisis Sampah

Dengan memanfaatkan limbah kelengkeng, masyarakat tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah makanan, tetapi juga turut menciptakan siklus ekonomi sirkular. 

Apa yang sebelumnya dianggap "tidak berguna" kini memiliki nilai tambah baru. 

Jika digarap lebih serius, ini juga bisa menjadi peluang usaha mikro skala rumah tangga.

Bayangkan jika satu RT atau satu sekolah memulai gerakan membuat POC dari sisa kulit dan biji buah, berapa ton sampah organik yang bisa diolah dan berapa banyak tanaman yang bisa tumbuh subur tanpa pupuk kimia.