Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesantren Kilat SMK Angkasa 1 Jakarta: Tempaan Spiritual Menuju Indonesia Emas 2045

12 Maret 2025   23:42 Diperbarui: 12 Maret 2025   23:42 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Generasi emas 2045 diharapkan memiliki karakter yang kuat dan moralitas yang tinggi. (sumber foto: Jandris_Sky)

Generasi emas 2045, memiliki kecerdasan spiritual menjadi faktor kunci dalam menghadapi berbagai dinamika kehidupan. (sumber foto: Jandris_Sky)
Generasi emas 2045, memiliki kecerdasan spiritual menjadi faktor kunci dalam menghadapi berbagai dinamika kehidupan. (sumber foto: Jandris_Sky)

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman agama, tetapi juga menanamkan rasa empati, kepedulian, dan tanggung jawab sosial dalam diri siswa.

Membangun Generasi Religius dan Berdaya Saing

Generasi emas 2045 diharapkan tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan moralitas yang tinggi. 

Pesantren kilat di SMK Angkasa 1 Jakarta menjadi wadah bagi para siswa untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa manfaat utama dari program ini antara lain:

1. Menanamkan Nilai Keimanan dan Ketaqwaan

Pesantren kilat membantu siswa memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT. 

Melalui pembelajaran intensif, mereka lebih memahami pentingnya menjalankan perintah agama dalam setiap aspek kehidupan.

2. Meningkatkan Disiplin dan Tanggung Jawab

Rutinitas seperti shalat berjamaah tepat waktu, membaca Al-Qur'an, dan mengikuti kajian keislaman membentuk kebiasaan disiplin dalam kehidupan siswa. 

Hal ini sangat relevan dengan dunia kerja yang membutuhkan individu yang bertanggung jawab dan mampu mengatur waktu dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun