Seringkali kita mengharapkan orang lain atau bahkan diri sendiri untuk berlaku seserhana. Tetapi pada kenyataannya kita seringkali kurang memahami sejatinya sederhana itu apa.
Sederhana adalah bagaimana kita memenuhi kebutuhan kita sebagaimana mestinya. Tidak kurang dan tidak berlebih. Karena sekali saja kita memenuhi kebutuhan lebih dari yang semestinya atau lebih dari yang mencukupi, maka kita sudah menumbuhkan bibit-bibit ketamakan dalam hati kita. Dan hebatnya, bIbit ketamakan seringkali berkorelasi dengan kehinaan.
Semakin kita menjadi tamak, semakin mudah, baik sadar maupun tidak, kita berlaku yang menghinakan diri kita. Karena semakin tamak kita, maka semakin jauh rasa mau dari hati kita.
Kesederhanaan mengembalikan kita pada hakikat hidup yang sesungguhnya. Menumbuhkan rasa malu, menghindarkan ketamakan dengan memenuhi kebutuhan kita secukupnya sesuai kemampuan kita. Bukan kebutuhan orang lain, bukan kemampuan orang lain.
Selamat berpuasa, selamat bersederhana.
@SiloQuote
Bandung, 11 Juni 2016
--------------------------------------------------
- Cara Paling Cepat Menjadi Pejabat
- Sudah Sesuaikah Rencana Kita Dengan Rencana Tuhan?
- Ayo Belajar (Lagi)
- Anda Puas Pada Hasil Akhir Atau Pada Proses
- Semua Orang Berhak Menjadi Pemenang
- Multi Tasking Cara Baru Memiliki Banyak Waktu
- Kita Semua Juara
- Menjadi Sukses dan Terkenal Ala @poconggg
- Juara Sejati Tak Perlu Medali
- Serius Atawa Main-main
- Publikasi
- Berbagi
- Qurban
- Kemasan
- Kebenaran
- Waktu
- Pemuda
- Pengalaman
- Menjadi Luar Biasa
- Belajar Pada Onta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI