Mohon tunggu...
Jainal Abidin
Jainal Abidin Mohon Tunggu... www.jayepa.com

Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Madumongso Sebagai Sajian Idul Fitri

28 Maret 2025   20:58 Diperbarui: 28 Maret 2025   21:08 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Madumongso sebagai sajian idul fitri khas (Sumber Gambar: dokpri)

Idul Fitri selalu identik dengan berbagai hidangan khas yang menggugah selera. Salah satu sajian tradisional yang banyak dibuat di berbagai daerah di Indonesia adalah Madumongso.

Madumongso bukanlah kue biasa karena memiliki rasa khas yang manis dan sedikit asam dari fermentasi ketan. Proses pembuatan yang cukup panjang ini sebanding dengan hasilnya, Madumongso menjadi sajian idul fitri khas yang lezat.

Persiapan Bahan

Pembuatan Madumongso memerlukan bahan-bahan tertentu yang menjadi kunci cita rasanya. Berbagai bahan pilihan digunakan dalam pembuatan Madumongso untuk menciptakan cita rasa khas.

Bahan utamanya adalah ketan hitam atau ketan putih, yang difermentasi terlebih dahulu menjadi tape. Ragi tape memiliki peran utama dalam proses fermentasi, yang menghasilkan rasa unik pada Madumongso.

Selain itu, santan kelapa digunakan untuk memberikan cita rasa gurih yang khas, sehingga teksturnya menjadi lebih lembut dan kaya rasa. Kombinasi gula merah dan gula pasir tidak hanya menciptakan rasa manis yang khas tetapi juga memberikan warna menarik pada Madumongso.

Daun pandan digunakan dalam pembuatan Madumongso untuk memberikan aroma harum yang khas. Untuk menjaga keseimbangan rasa, garam ditambahkan dalam jumlah yang tepat agar Madumongso tidak terlalu manis. Minyak kelapa atau margarin digunakan untuk memberikan tekstur yang lebih lembut, menjadikan Madumongso semakin lezat.

Proses Pembuatan

1. Fermentasi Ketan menjadi Tape

Proses awal dalam pembuatan Madumongso dimulai dengan mengolah ketan menjadi tape. Ketan yang sudah dicuci bersih direndam selama beberapa jam agar teksturnya lebih lunak sebelum dikukus hingga matang.  

Setelah itu, biarkan ketan dingin sebelum mencampurkannya dengan ragi tape. Diamkan ketan di tempat tertutup selama 2 hingga 3 hari agar proses fermentasi berjalan dengan baik. Setelah proses fermentasi selesai, tape akan memiliki tekstur yang lembut serta aroma khas dengan sedikit sentuhan asam.

2. Memasak Tape dalam Wajan

Setelah tape siap, langkah selanjutnya adalah memasaknya dalam wajan atau kuali besar. Tape yang telah dihaluskan dimasak dalam wajan dengan api kecil, sambil terus diaduk agar tidak gosong. Proses ini memerlukan tenaga lebih karena adonan semakin berat saat dipanaskan.

3. Menambahkan Santan dan Gula

Saat mengaduk tape di dalam wajan, santan kelapa ditambahkan sedikit demi sedikit agar tercampur merata. Santan ini berfungsi untuk memberikan tekstur lembut dan rasa gurih pada adonan.

Setelah santan tercampur rata, tambahkan gula merah yang telah disisir halus serta gula pasir. Perpaduan kedua jenis gula ini akan memberikan rasa manis yang khas dan warna yang menarik pada Madumongso.

Untuk memberikan aroma harum, daun pandan turut dimasukkan ke dalam adonan. Proses ini memerlukan kesabaran karena pengadukan harus dilakukan secara terus-menerus agar semua bahan tercampur dengan baik. Tanpa pengadukan yang rutin, adonan bisa gosong dan merusak cita rasa Madumongso.

4. Memasak Hingga Mengental

Jika adonan belum mengental dan masih lengket di wajan, maka proses pemasakan harus dilanjutkan. Lamanya proses memasak berkisar antara 30 hingga 45 menit, tergantung pada jumlah adonan yang dimasak. Saat adonan mulai mengental dan berubah warna menjadi lebih gelap, api bisa dikecilkan untuk memastikan bahwa Madumongso matang secara merata.

5. Pendinginan dan Pembungkusan

Setelah adonan Madumongso selesai dimasak, tahap berikutnya adalah membiarkannya hingga dingin. Karena jika masih panas, adonan akan sulit dibentuk dengan baik.

Madumongso bisa dibentuk sesuai selera, biasanya dalam bentuk bulatan kecil atau dibungkus dengan plastik atau kertas minyak seperti permen. Pembungkusan ini selain membuatnya lebih menarik, juga menjaga keawetan Madumongso agar bisa dinikmati lebih lama.

Membuat Madumongso bukanlah pekerjaan yang mudah. Mulai dari proses fermentasi ketan, memasak dengan penuh tenaga, hingga membungkusnya dengan rapi, semua tahap pembuatan Madumongso memerlukan ketelitian dan kesabaran.

Tanpa keseimbangan rasa yang tepat, Madumongso tidak akan seistimewa saat disajikan di hari raya. Jika tidak dibuat dengan teliti, Madumongso mungkin tidak akan menghadirkan cita rasa khas yang selalu dinantikan untuk sajian Idul Fitri. Selain itu, Madumongso juga bisa menjadi oleh-oleh khas yang menarik untuk dibagikan kepada keluarga dan kerabat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun