Mohon tunggu...
Jaka Sandara
Jaka Sandara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas || Digital Marketing || Publishing || Edittor ||

Suka Nulis | Baca | Ngedit | Photoshop | Jurnalistik | Otak-Atik Komputer | Musik | Publishing | Internet Marketing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Legenda Sanggadiraja

9 November 2021   10:20 Diperbarui: 10 November 2021   20:20 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi, Sumber: Pixabay

Akhirnya Sanggaraja merasakan tidak akan mungkin untuk kembali ke Negeri Sangga, setiap kali ia disiksa saat itu pula Rindu merasuki jiwanya. Ia pun meminta untuk menghadap Raja Limpur Selatan dan meminta satu permohonan.

"Wahai Raja Limpur Selatan, Penderitaanku telah memuncak... sebelum aku menghembuskan nafas terakhir, aku sangat Rindu masakan di Negeri Sangga, oleh karena itu izinkan aku mencicipi masakan istriku". Ucap Sanggaraja.

Raja Limpur Selatan pun mengabulkan permohonan Sanggaraja, ia pun memerintahkan beberapa utusan untuk pergi ke Negeri Sangga dan  menyampaikan pesan Sanggaraja kepada istrinya.

Betapa sedih Ratu Bulan istri Sanggaraja mendengar pesan dari suaminya, ia pun memasak lemang dan lepat, sambil memasak teringat ia saat bersama-sama dahulunya penuh cinta, tak terasa airmatanya menetes meluncur deras ke pipinya, orang yang dicinta tak kunjung datang bahkan disiksa di negeri orang.

"kilat cerminlah ke muka, kilat beliunglah ke kaki". Saat lemang telah masak, maka disisiplah keris sakti Sanggaraja yang tertinggal ke dalam lemang, setelah lepat masak disisipkan pula pisau rencong kedalam lepat, dan dibungkus secara baik agar tidak satupun yang mengetahuinya.

Dalam hati Ratu Bulan berkata, apapun yang terjadi semoga dikau kuasai keris saktimu, dan dikau bisa kembali pulang oh suamiku". Tetesan air matanya tak berhenti bahkan saat ia memberikan pesanan tersebut kepada utusan Limpur Selatan pun Ratu Bulan menampakkan raut kesedihannya.

Hanya ada dua kemungkinan, pertama jika Keris tersebut bisa sampai ketangan Sanggaraja, maka habislah Limpur Selatan Sembilan Lurah. Kedua, namun Jika keris itu dapat diketahui oleh Raja Limpur Selatan maka Sanggarajalah yang akan Habis. Sungguh berat kemungkinan yang akan terjadi.

Sesampainya di Limpur Selatan, dubalangnya memberikan kiriman tersebut ke Raja Limpur Selatan terlebih dahulu sebelum ke Sanggaraja. Oleh Raja Limpur Selatan merasa penasaran, makanan Negeri Sangga mana yang membuat Sanggaraja itu menyukainya bahkan di Akhir Ajalnya

Lemang di Belah, Lepat dibuka. Alangkah kagetnya Raja Limpur Selatan melihat isi lemang dan lepat terdapat Keris dan Pisau Rencong. Murkalah ia, amarahnya memuncak, rencana Ratu Bulan untuk menyelipkan Keris sakti untuk suaminya kuasai, gagal sudah diketahui oleh Raja Limpur Selatan.

"Pengawal, panggil Sanggaraja menghadap aku sekarang ini juga". Dengan nada yang begitu keras dan penuh amarah.

Maka dibawalah Sanggaraja untuk menghadap Raja, dan Raja menanyakan perihal ada Keris dan Pisau dalam lemang dan lepat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun