Mohon tunggu...
Jaid Brennan
Jaid Brennan Mohon Tunggu... Penulis Freelance -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pulang - Pelangi Pucat Pasi Bagian (13)

18 Januari 2017   08:43 Diperbarui: 18 Januari 2017   08:58 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin PakSusastio punya hak untuk membentakku, mencaci maki aku atau memukulku dengan tangan atau menendang mukaku dengan kakinya yang Rapuh.dan saat ia bicara akuharus mencatat baik-baik di kepalaku.Agar aku tidak salah menjawab ataubertindak.

“Syan, kaudengar aku.” Kali ini suaranya terdengar agak lembut.

“Iya, Pak.” PakSusastio menatapku dengan matanya yang menakutkan.

“Kudengar kaumau pulang?”. Aku belum menjawab pertanyaannya kudongakkan sedikit wajahku ,dan mataku bisa  menagkap wajah laki-lakiTua di depanku itu.wajah itu seperti monster yang menakutkan, dan aku mulai menduga -duga dan berpikir, jika kujawab ia aku akan pulang apa yang akan dilakukan bapak angkatku pada anak yang tidak memuaskan hatinya,marah-marah dan memukul kepalaku. Itu sudah biasa ia lakukan padaku.tapi inimasalah serius.

“Iya, Pak Syanharus pulang …”

“Kenapa kamu maupulang, apa karena aku sudah jahat padamu”.


“Bukan, Pak.Eh..”

“Lalu kenapa kamu mau pulang, jawab jujur“. Aku gelagapan, tidak tahu apa yang akan akukatakan pada mantan pejabat itu jika aku katakan jujur, sebenarnya aku tidak tahan dengan siksaaanya.

“Hai anak dunguberapa kali aku harus mengulang pertanyaanku”. Pak Susastio mulai naik darah.

“Ibuku kemaren telepon dan memintaku pulang, Pak”.

“Apa kau tidakbisa katakan pada Ibumu kalau kau sekolah di sini.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun