"Hiaaaaa... sraatt!"
Jatuh tanpa suara dengan kuda-kuda kaki yang kuat dan sikap waspada.
Tanpa suara, mereka segera menyerang Balung Pati. Tidak memberi kesempatan dan tanpa penjelasan. Bergerak cepat mengepung Balung Pati yang masih terkejut oleh kemunculan sepuluh orang yang tanpa suara mengeroyoknya. Hanya salah satu dari mereka yang bertubuh tinggi kurus, mengangkat tangan kanannya memberikan perintah rupanya.
"Hiaat... hiat... singgg!"
Tiga cahaya pedang dari arah depan segera mengurungnya dalam gunakan tikaman dan cecaran hujan pedang.
"Hiaaaa... wuutt...!"
Tanpa kompromi lagi, Balung Pati memutar pedangnya melakukan perlawanan. Ia meloncat menyongsong hujan pedang itu dengan memutar pedang dalam lingkaran penuh seperti payung saja. Akibatnya...
"Trang... tranggg... tranggg!"
Serangan pertama dari ketiga mengeroyoknya berhasil dirangkulnya dengan satu kali putaran pedang yang mengandung tenaga dalam menanting jurus Badai Pedang.Â
Kegagalan serangan pertama membuat tiga orang pengeroyok turun bergabung menambah kekuatan serangan. Terpaksa Balung Pati melesat tinggi ke udara sambil menebar cahaya pedang yang kekuatan dan ketajamannya tidak kalah dengan mata pedang panjangnya yang asli.
"Singg... singgg... wuutt...!"