Mohon tunggu...
Erie Jaegar
Erie Jaegar Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ar-Rahman

✅ 🎓 Public Health of University Wiralodra Indramayu ✅CGK 🇮🇩 ~ TPE 🇹🇼

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan yang Kusebut Inel [Part 2]

16 Desember 2018   16:06 Diperbarui: 16 Desember 2018   16:16 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminggu berlalu, chattingan dengannya pun makin lancar setelah pertemuan di rumahnya. Kali kedua dia mengajakku untuk bertemu lagi, namun kai ini dia mengajakku ke pantai.

"Aku ingin menghirup udara segar dengan ombak yang indah di depan mataku, bersamamu. Kang ....''

"Gusti nu agung, hati ini berasa digigit ribuan semut. Manis sekali chattingnya''

Aku semakin tergila-gila dibuat olehnya. Sampai ketika aku berpapasan dengan Kakek yang sebulan lalu hampir menyadarkanku akan betapa berartinya seorang Inel di hidupku ini. Janda itu telah mengalihkan pandanganku. Aku tertegun dan sangat murung setelah berpapasan tadi.

"Aku sungguh tidak melupakan Inelku, hanya saja aku mencari kebahagiaan yang menghargai keberadaanku. Ya! Janda itu yang membuat hariku berwarna. Sedangkan Inelku, hanya aku yang selalu chatting duluan, dan selalu dihiraukannya. Hingga aku mulai berpaling sedikit demi sedikit dengan Janda cantikku''

Jauh dalam hati. Sebenarnya masih ingin kuperjuangkan Inelku. Tetapi bagaimana dengan Jandaku. Ia mulai mencintaiku, sepertinya.

***
"Mas''

Sapa Inel lewat WhatsAapnya. Seolah tidak percaya setengah mati. Sampai aku cucimuka dahulu takut salah baca pesan. Akhirnya memang benar Inelkuuu mendahului chatting setelah entah kesekian kali aku diabaikanya.

"Iya Inel. Apa kabar? Kamu kemana saja, Mas menunggumu setiap hari. Setiap hari Inel. Mas ada untuk Inel, tetapi Inel kenapa berubah tidak seperti dulu?"

Kuberanikan diri dengan membalas pesannya cukup panjang. Sekalian sebagai pengakuanku selama ini. Meski terkesan merayu. Sungguh kali ini dari hati. Karena aku sedang chatting dengan pujaan hatiku. Inelku sayang.

"Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu Mas?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun