Mohon tunggu...
Jacklyn FayzaHidayat
Jacklyn FayzaHidayat Mohon Tunggu... Lainnya - XII MIPA 6

XII MIPA 6

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bukan Sultan Belanda

17 November 2021   23:12 Diperbarui: 17 November 2021   23:28 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

   Pada tahun 1949 ketika Soekarno-Hatta beserta seluruh jajaran staff  kabinet RI harus kembali ke Jakarta, aku menyampaikan pesan perpisahan dengan sangat berat hati, "Yogyakarta sudah tidak memiliki apa-apa lagi, silakan lanjutkan pemerintahan ini di Jakarta". Demikianlah aku menjalankan sabda pandita ratu, sesuai telegram yang kukirim dua hari setelah proklamasi, bahwa aku "sanggup berdiri di belakang pimpinan Paduka Yang Mulia".

   Saat itu, Indonesia sedang mengalami fase pasang surut. Di ujung berakhirnya era Orde Lama,  ketika Soeharto mengambil alih kendali pemerintahan, kepercayaan negara-negara dunia kepada Indonesia sedang berada di titik terendah. Tak satupun pemimpin dunia yang mengenal Soeharto.  Indonesia sebagai negara juga sedang dijauhi karena sikap anti-asing yang sangat kuat di era akhir Order Lama. Di saat seperti ini, aku pun menyingsingkan lengan bajuku, keliling dunia untuk meyakinkan para pemimpin negara-negara tetangga bahwa Indonesia masih ada, dan aku tetap bagian dari negara inu. Dengan demikian kepercayaan internasional pelan-pelan dapat dipulihkan kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun