Mohon tunggu...
iwan firman widiyanto
iwan firman widiyanto Mohon Tunggu... MDS Indonesia

Senang belajar hal yang baru, membaca, menulis, meneliti dan bergaul dengan alam.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Batik Ambarawa, Motif hingga sebagai Jaminan Hutang

5 April 2025   23:07 Diperbarui: 11 April 2025   10:13 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Motif burung dan Kangkung Rawa (Sumber:Tropen Museum)

Kota Ambarawa menyimpan nilai sejarah yang tinggi.  Kota ini pernah menjadi produsen Batik sejak tahun 1800 an.  Sayangnya banyak masyarakat yang tidak mengetahui hal itu (Astono, F., 2022).  Saat ini sebagian motif batiknya tersimpan di Tropen Museum, Kota Leiden di Belanda, tertulis tahun 1867 (Permana, D.A., & Khairina, 2021).  Terdapat 83 motif Batik Ambarawa di museum dengan kode penomoran mulai dari H637/1 hingga H637/83.  Motifnya tentang flora dan fauna Ambarawa, khususnya yang ada di Rawa Pening seperti kangkung, enceng gondok , teratai hingga buah anggur.  Motif fauna seperti katak, burung, kumbang, kupu-kupu juga ular Baruklinting , mitologi asal-usul danau Rawa Pening.  Ada juga motif Geometris dengan ragam hias motif batik klasik Pedalaman seperti Parang, Kawung, Ceplokan, Truntum, Tambal Ketupat, Gringsing, Udan Riris, Tumpal dan lain sebagainya.

Gambar 2 Motif Anggur, Kupu-kupu dan Kumbang (Sumber:Tropen Museum)
Gambar 2 Motif Anggur, Kupu-kupu dan Kumbang (Sumber:Tropen Museum)

Gambar 3 Motif Baruklinting dengan kode H637/17 (Sumber:Tropen Museum)
Gambar 3 Motif Baruklinting dengan kode H637/17 (Sumber:Tropen Museum)

Gambar 4 Motif Geometris (Sumber:Tropen Museum)
Gambar 4 Motif Geometris (Sumber:Tropen Museum)

Yakobus Sukandar (98 Tahun), Warga Ambarawa mantan tentara pejuang, menceritakan bahwa Ambarawa pernah mempunyai pabrik batik besar.  Lokasinya di depan Klenteng Hok Tik Bio, di sebelah kiri Kantor Pos Besar.   Dulu pabrik tersebut merupakan toko batik sedangkan bagian belakang merupakan tempat pembuatannya.  Sukandar menyaksikan bahwa pabrik tersebut mempunyai cabang yang berada di Lohdoyong.  Pabrik merupakan milik  Oei Po Yam, pengusaha Tionghoa yang tinggal di Ambarawa (Sukandar, Y., Wawancara 28 September 2023).

Gambar 5 Tampak Depan Bekas Toko dan Pabrik Batik  Oei Po Yam di depan Klenteng Hok Tik Bio (Sumber : Dok.Pribadi).
Gambar 5 Tampak Depan Bekas Toko dan Pabrik Batik  Oei Po Yam di depan Klenteng Hok Tik Bio (Sumber : Dok.Pribadi).

Gambar 6 Tampak Samping Kiri Toko dan Pabrik Batik Oei Po Yam  memanjang ke belakang (Sumber : Dok.Pribadi). 
Gambar 6 Tampak Samping Kiri Toko dan Pabrik Batik Oei Po Yam  memanjang ke belakang (Sumber : Dok.Pribadi). 

Gambar 7 Tampak depan cabang pabrik batik di Gamblok (Sumber : Dok.Pribadi).
Gambar 7 Tampak depan cabang pabrik batik di Gamblok (Sumber : Dok.Pribadi).

Gambar 8 Tampak Samping kiri cabang pabrik batik  di Gamblok (Sumber : Dok.Pribadi).
Gambar 8 Tampak Samping kiri cabang pabrik batik  di Gamblok (Sumber : Dok.Pribadi).

Gambar 8 Tampak Samping kiri cabang pabrik batik  di Gamblok (Sumber : Dok.Pribadi).
Gambar 8 Tampak Samping kiri cabang pabrik batik  di Gamblok (Sumber : Dok.Pribadi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun