Mohon tunggu...
Mohamad Kurniawan
Mohamad Kurniawan Mohon Tunggu... Wirausahawan sosial bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya insani.

Setiap orang adalah guru. Setiap tempat adalah sekolah. Setiap waktu adalah belajar. Menulis adalah untuk mengabadikan semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa

7 Juni 2017   22:59 Diperbarui: 7 Juni 2017   23:18 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pinterest.com/mahakaryaa

Di ujung malam saat gulita pekat menyapa

Sepertiga masa ketika doa-doa yang terpanjat mengandung makna

Sang Maha Kasih t'lah menanti tengadah kita - para hambaNya - untuk meminta

Ampunan atas semua dosa 

++

Sungguh pun, manusia biasa tak akan mampu

Hanya mereka barisan insan terpilih yang mau

Bersujud di hamparan sajadah panjangMu

Hanya ridho dan cinta harap dariMu

++

Sungguh hamba ini tak tahu malu

Banyak pinta akan dunia yang tak perlu 

Engkau Sang Maha Tahu akan diri hambaMu

Hanya ampunanMu yang seharusnya hamba tunggu

++

Terbayang butiran-butiran khilaf dan salah di belakang 

Bagai pasir di pantai yang membentang

Dosa kecil dan besar yang membuat diri tak bisa tenang

Saat hari pengadilan hakiki kian terbayang

++

(muhasabah diri di bulan suci)

Yogyakarta, 12 Ramadhan 1438

#30DWC6 #Day22

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun