Mohon tunggu...
Iwan Budiman
Iwan Budiman Mohon Tunggu... Insinyur - Insinyur pada perusahaan Swasta

Penyuka segala jenis teknologi dan ilmiah. Juga menggemari sejarah, karya fiksi ilmiah, dan cerita petualangan. Gemar merakit diorama LEGO. Mencoba untuk belajar fotografi dan memasak tetapi tidak memiliki waktu yang mencukupi. Lulusan S1 Teknik Kimia dari University of New South Wales dan S2 Teknik Lingkungan dari University of New South Wales.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mainan "Lego" sebagai Hobi Orang Dewasa

28 Agustus 2021   17:59 Diperbarui: 29 Agustus 2021   10:14 2280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kreasi bangunan dari LEGO | Sumber foto: Indobrickville & Andy Jarvis

Hobi mainan LEGO bagi orang dewasa untuk sarana penyaluran kreativitas

Permainan LEGO! Siapakah dari anda yang belum pernah bermain LEGO saat kecil? Saya yakin mayoritas dari para pembaca tentu pernah bermain LEGO. LEGO yang diciptakan pada tahun 1958 ini telah menjadi mainan edukasi wajib di negara Skandinavia dan sangat dikenal di seluruh penjuru dunia.

Permainan LEGO ini ternyata juga banyak dimainkan orang dewasa, terutama di mancanegara. Para pria dewasa yang biasa disebut AFOL (Adult Fan of LEGO) ini tidak malu untuk bermain LEGO. Malah mereka ada yang memiliki koleksi LEGO lebih banyak daripada anak kecil! 

Dulu, orang dewasa malu apabila masih bermain LEGO karena dianggap seperti anak kecil, tapi seiring waktu, sudut pandang ini mulai berubah dan secara perlahan orang dewasa bermain LEGO mulai diakui sebagai hal biasa, yah setidaknya di luar negeri. Hal ini bisa ditandai dengan adanya acara LEGO Masters, sebuah kompetisi merakit LEGO yang diadakan di negara-negara maju. 

Mengapa muncul perubahan trend kalau mainan LEGO juga lazim bagi orang dewasa?

Menurut saya sebagai pengarang, di negara maju hal ini mungkin disebabkan karena mereka sudah terbiasa dengan mainan LEGO sejak kecil. Setelah dewasa, dikarenakan kesibukan yang bisa dari kuliah, bekerja atau berkeluarga, mereka tidak bermain LEGO lagi. Tapi biasanya seiring jalannya waktu, mereka akan terhubung kembali dengan LEGO seperti misalnya saat berkunjung ke rumah orang tuanya, membongkar gudang, saat mengenalkan permainan LEGO kepada anaknya, nostalgia saat kecil atau alasan lainnya.

Mengenalkan LEGO pada anak | Sumber foto: Perusahaan LEGO
Mengenalkan LEGO pada anak | Sumber foto: Perusahaan LEGO

Nah, trend inilah yang kemudian ditangkap oleh perusahaan LEGO sendiri sehingga dalam beberapa tahun terakhir ini mulai berfokus untuk memproduksi set-set LEGO khusus orang dewasa. Perusahaan LEGO mulai memproduksi set seperti halnya set LEGO yang sangat mendetail seperti Supercars berukuran besar, bangunan arsitektural yang sangat akurat, tanaman dari LEGO yang menyerupai aslinya, dan beragam set lainnya. 

Colosseum yang terbuat dari LEGO | Sumber foto: Perusahaan LEGO
Colosseum yang terbuat dari LEGO | Sumber foto: Perusahaan LEGO

Sebenarnya banyak tidak sih orang dewasa yang bermain LEGO?

Setelah malang melintang di dunia per-LEGOan dewasa selama hampir 4 tahun, pengarang telah melihat sekian banyak orang dewasa yang bermain LEGO. Setelah bergabung ke beberapa komunitas yang ada di dalam maupun luar negeri, pengarang telah mendapat gambaran yang cukup jelas untuk bisa membahas topik ini.

Hobbyist LEGO dari Mancanegara

Akan saya tampilkan beberapa karya orang dewasa dari mancanegara yang cukup fantastis untuk dilihat hasil karyanya dan juga beberapa background diri mereka. Pengarang telah melakukan wawacara dengan mereka yang hasil wawancaranya diposting secara terpisah pada blog khusus LEGO milik pengarang. Apabila tertarik anda dapat membacanya pada halaman Wawancara dengan penghobi LEGO.

Sarah Beyer Hobbyist LEGO dari Swedia

Sarah Beyer merupakan seorang ibu berusia 41 tahun yang masih bekerja di bidang hukum. Sarah telah bermain LEGO sejak kecil tetapi dia berhenti setelah tumbuh dewasa. Suatu hari dia menemukan kembali mainan LEGO miliknya saat berkunjung ke rumah orang tuanya. Setelah itu dia mencoba merakit karyanya sendiri dan akhirnya dia menjadi seorang hali mendesain rumah dari komponen LEGO. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun