Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... -

Mengamati Politikus

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Belajar Jurus Politik SBY Menghajar Lawan Politik Internal & Eksternal Sekaligus

13 Mei 2015   19:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:04 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SBY mewanti-wanti agar Partai Demokrat tidak diobok-obok oleh partai lain. Secara langsung SBY sudah menunjuk hidung dan berkonfrontasi secara terbuka dengan partai tersebut. Dan SBY pun sudah tahu bahwa publik akan menujukan pandangan mata pada partai yang dituduhnya adalah partai penguasa saat ini yakni PDIP.
Alasannya jelas, MenkumHAM yang adalah kader PDIP dianggap selalu berat sebelah di dalam memutuskan dukungan terhadap partai yang bertikai. Yosana Laoly dianggap lebih pro ke Agung Laksono dan kubu Romy, oleh karena itu, SBY secara tdk langsung sudah menuduh PDIP sebagai pihak yang mengobok-obok Partai Demokrat tanpa harus memberikan klarifikasi. Dan saya yakin sampai kiamat pun SBY tidak akan memberikan klarifikasi nama partai tersebut.

Permainan politik SBY ini memang hebat, strategi ini dilakukan menjelang pemilihan ketua umum Partai Demokrat. Tujuannya untuk mempersatukan Partai Demokrat untuk memberikan dukungan kepada beliau. Selama ini, memang SBY adalah satu-satunya figur di Demokrat yang dianggap bisa mempersatukan partai.
Dengan melemparkan tuduhan kepada pihak pengobok-obok partai, rasa kebersamaan partai akan timbul scr spontan.

Secara otomatis pula, selain mempersatukan kader-kader dan simpatisan-simpatisan untuk memberikan dukungan bulat kepadanya, SBY scr tidak langsung menyingkirkan lawan-lawannya di Demokrat yang mayoritas adalah loyalis Anas.

Para loyalis Anas spt Gede Pasek dan Saan Mustofa selama ini dicap sebagai pengkhianat partai. Dengan tuduhan pihak pengobok-obok partai Demokrat, para kader Demokrat diarahkan untuk membentuk satu stigma adalah konspirasi antara PDIP dan loyalis Anas. Seperti kita tahu, untuk memecah belah satu partai, dibutuhkan dukungan dari 2 pihak, baik eksternal maupun pengkhianatan dari dalam.

Kini pada loyalis Anas di Demokrat akan dicap sebagai kolabolator jahat dengan konspirator yang ingin menghancurkan Demokrat. Artinya, Gede Pasek dan tokoh-tokoh yang vokal terhadap SBY akan lebih mudah disingkirkan oleh karena lemparan tuduhan SBY tersebut.
Kita akan lihat ke beberapa hari ke depan, Megawati akan scr terbuka melakukan perlawanan terhadap ajakan perang SBY tersebut.

SBY memang lihai berpolitik, serangan halus ini menimbulkan simpati publik ke Demokrat sbg partai yang terzolimi sekaligus memberikan stigma jahat kepada PDIP.  PDIP benar-benar harus meminta klarifikasi kpd SBY atas tuduhan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun