Mohon tunggu...
iva umu maghfiroh
iva umu maghfiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Terbuka

Saya adalah seorang perempuan yang gemar menulis dan ingin selalu berbagi kebahagiaan dengan siapapun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ruang Terakhir

5 Maret 2024   17:02 Diperbarui: 5 Maret 2024   17:05 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setahun lamanya surau tidak ditempati
menciptakan sunyi yang semakin hari kian ditakuti
terlebih setelah desas-desus akan akhir zaman ini
yang bakal tiba sebelum tengah hari.

Setahun lamanya manusia dihantui
oleh keraguannya sendiri
atas berkat Ilahi Rabbi
yang menjela dalam tubuh-tubuh suci.

Setahun lamanya kami menanti
dalam keraguan dan tanda tanya besar di dalam diri
akan kebesaran serta pertolongan yang dijanjikan
kepada jiwa-jiwa yang meronta dan bernyanyi.

Hanya saja kebajikan Tuhan amatlah besar
surau kosong itu kini kembali diisi oleh lantunan kitab suci
juga pujian-pujian indah yang menggetarkan hati
diterangi remang lampu dan mentari yang hampir sembunyi
di balik pepohonan rimbun, langit malam dan mencekam.

Di sanalah aku berada kini
tenggelam dalam ruangan kosong yang sesak sejak setahun terakhir
menanti anak cucu datang di akhir bulan
demi setumpuk bunga layu yang ditaburkan di atas pemakaman.

Satu-satunya
bukan salah satunya
ruang terakhir yang dapat dihuni
selain warisan surau yang hampir mati.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun