Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam di Teluk Manado

30 Desember 2022   16:29 Diperbarui: 30 Desember 2022   16:40 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabur oleh sebab suaminya tuan bermata buta dari  

Melihat di pondoknya orang menilap mamon ke saku celana

Mereka yang bersih baju kokonya putih tapi 

Gagal sekolahkan kelamin mereka berhasil mengecup 

Wangi kencur kekasih remajamu kala senja meremang  

Padahal susu kembarnya baru belajar tumbuh

Galau hatimu menjadi ribuan petani cap tikus 

Yang dituduh kriminal oleh undang-undang  

Didihkan saguer di hutan-hutan pohong seko 

Warisan opa-opa mereka ratusan tahun lalu 

Yang tokokkan daya sebelum cangkul tanah mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun