Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Artaban, Kisah Orang Majus yang Lain [1]

6 Desember 2022   06:22 Diperbarui: 6 Desember 2022   06:42 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Henry Van Dyke

Penerjemah: Ita Siregar


Siapa mencari surga sendiri untuk menyelamatkan jiwanya,

Mungkin mengikhtiarkan jalannya, namun tidak akan mencapai tujuan

Ia yang berjalan dalam kasih mungkin mengembara ke tempat-tempat yang jauh,

Namun Tuhan akan menibakannya ke tempat di mana berkat berada. 

Pengantar dari Pengarang

Bertahun kisah ini dilempar ke lautan buku. Ini bukanlah kisah untuk dipersaingkan atau dagangan yang mesti dipajang paling depan. Kisah ini perahu layar yang kecil dan tenang. Sebuah petualangan perjalanan. 

Dua kali kisah ini jatuh ke tangan perompak. Ombak pasang membawanya ke negeri-negeri yang jauh. Kisah ini telah melewati pelabuhan-pelabuhan penerjemahan ketika memasuki Jerman, Prancis, Armenia, Turki, dan beberapa wilayah asing lain. Sekali waktu mata saya menangkap bendera pelabuhan tempat terpencil yang memperlihatkan bahasa fonetik baru di sepanjang pantai Prancis. Kisah ini pernah diaku seorang pedagang barang kuno dan menyebutnya legenda Asia Timur yang telah lama hilang. Yang terhebat di antara semuanya, kisah ini pernah terselip diam-diam di beberapa pelabuhan yang sangat jauh yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Kisah ini disambut hangat dan ramah, membawa pesan-pesan gembira yang mengesankan dari teman-teman yang belum saya kenal.

Sekarang kisah ini telah kembali dengan tali pancang baru dan siap untuk melakukan perjalanan berikutnya. Dan sebelum kisah ini disebar saya diminta untuk menceritakan dari mana kisah ini berawal dan apa maknanya.

Saya tidak tahu dari mana kisah ini berawal---dari udara, barangkali. Namun yang pasti, kisah ini tidak pernah ditulis di buku mana pun. Juga tidak akan ditemukan di antara adat kuno orang Timur. Saya juga tidak pernah merasa kisah ini milik saya sendiri. Kisah ini sebuah anugerah. Dikirim untuk saya, seolah-olah saya mengetahuinya dari Sang Pemberi, meski nama-Nya tidak disebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun