Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Lemang Malingping, Khas Banten Selatan

20 Desember 2012   09:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:18 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1355997151847503954

Jika kita menjelajahi Banten Selatan, selalu yang ada disebagian orang gambaran tentang lautnya yang indah, pantai yang putih jernih disertai karang bebatuan disebagian pantainya, atau tentang Batu Bara serta tambang Emas. Tetapi sebenarnya, Banten Selatan tidak hanya itu, ada wisata Kerbau, yang pada sore hari berjalan secara bergerombol menyusuri Pantai dengan Jumlah ratusan, yang konon Kerbau Banten Selatan ini, merupakan Kerbau yang paling sexy di Dunia, ( Hasil penelitian Balai Kesehatan Ternak di Roma, Italia, yang menyatakan kualitas kerbau di Banten Selatan, memiliki kualitas terbaik di dunia, demikian dikemukakan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten Agus M Tauchid.Jumat (16/12)).

[caption id="attachment_230612" align="alignnone" width="663" caption="Ibu Penjual leumeung dengan leumeung yang sebagian masih terbungkus pada bambunya (dok Pribadi)"][/caption] Lalu bagaimana dengan kulinernya?, kuliner yang terkenal adalah LEUMEUNG (lemang) yang terdapat di Malingping, Lebak Selatan. Kuliner yang satu ini terbuat dari beras ketan berbumbu ditambah santan kelapa kental, kemudian dimasukkan kedalam bilah-bilah bambu yang kemudian dibakar diperapian hingga matang. Nikmatnya leumeung ketika dimakan hangat-hangat, atau dimakan sesaat bilah bambunya baru dibelah. Biasanya dimakan dengan Telor asin, bila dibiarkan lama dibuka, akan menyebabkan leumeung mengeras, sehingga mengurangi selera makan.

Berbeda dengan lemang Sumatera Barat, Leumeung Malingping, pada ketannya biasanya ditambahi dengan kacang merah, sehingga perpaduan antara santan kental, beras ketan dan kacang merah, akan memberikan sensasi nikmat yang tersendiri.

Sebagai kuliner khas Malingping, harga leumeung cukup murah, sehingga kita akan tergoda untuk membawa pulang setelah melakukan perjalanan panjang ke Banten Selatan, sebagai oleh-oleh atau buah tangan. Namun, ada sedikit kendala dengan cara memasaknya, sehingga jika tidak dikemas dengan baik, kita akan terkena areng yang melekat pada batang bamboo leumeung (bhs sunda=mehong). Itulah seninya jika kita membawa oleh-oleh leumueung Malingping.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun