Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Sesuaikan Kondisi Motor dengan Jenis Bengkel Motor

3 September 2022   20:04 Diperbarui: 3 September 2022   20:15 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bengkel motor | Tribunnews.com

Sungguh mengesalkan bila motor satu-satunya sebagai alat operasional, yang setia mengantarkan kita kemana pun pergi tiba-tiba saja ngadat, mogok, dan tidak bisa digunakan untuk sementara.

Umpama mesinnya rusak, oli mesinnya bermasalah, tidak bisa distarter, dan lain-lain. Tentu saja, sebagai pemiliknya kita panik dong.

Apalagi, saat ini motor termasuk salah satu jenis kendaraan yang praktis. Bisa menembus kemacetan, mudah mencari tempat parkir, dan lumayan cepat dalam menempuh perjalanan. 

Jika motor kamu rusak, pasti bingung tuh, dimana tempat yang tepat untuk memperbaiki kerusakan motor kita.

Tidak usah galau dengan alternatif pilihan, bengkel resmi atau bengkel non resmi. Karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa bengkel resmi merupakan bengkel yang memiliki ikatan kerja sama dan menjadi rujukan suatu brand atau merek motor tertentu. Umpama : bengkel resmi Yamaha, Honda, Suzuki, dan lain-lain.

Sebaliknya bengkel non-resmi merupakan bengkel yang dimiliki masyarakat secara individu, tanpa adanya ikatan kerja sama, dan bukan rujukan bagi sebuah brand atau merek motor tertentu.

Secara kasat mata, kita dapat dengan mudah membedakan bengkel resmi dan non resmi.

1. Bengkel resmi memiliki tempat yang luas, strategis, dan terletak di kota, minimal kota kabupaten. 

Sedangkan bengkel non-resmi tempatnya kecil saja, berada di kota hingga pelosok-pelosok pedesaan.

2. Fasilitas bengkel resmi dilengkapi dengan ruang tunggu yang luas, tempat duduk yang banyak dan refresentatif, serta lemari es dengan aneka jenis minuman segar sebagai penawar dahaga. 

Sedangkan bengkel non-resmi tidak menjadikan fasilitas tersebut sebagai poin utama. Hanya tempat duduk seadanya, sekedar melepas penat saat menunggu.

3. Pekerja di bengkel resmi bersifat profesional, dilengkapi dengan seragam, bersertifikat montir, dan bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi. 

Ada diferensiasi peran seperti sebagai montir, kasir, marketing, cleaning service, dan lain-lain. Sedangkan bengkel non-resmi pekerjanya terkadang hanya satu atau dua orang saja. Merangkap sebagai montir, kasir, marketing, juga cleaning service.

4. Suku cadang di bengkel resmi disediakan secara memadai, dari mulai asli dan berkualitas, KW, hingga yang palsu. 

Semua itu disediakan, agar konsumen bisa memilih sesuai budget yang dimiliki. Sedangkan bengkel non-resmi kadang tidak menyediakan suku cadang, jadi konsumen harus membeli dulu di tempat lain atau memesan. Sehingga service motor menjadi molor.

Dengan adanya perbedaan pada fasilitas, suku cadang, pelayanan, dan kualitas pekerja. Maka, dapat dipastikan akan ada perbedaan juga pada beberapa hal. Sehingga akan menimbulkan plus minus pada keduanya.

1. Dengan service di bengkel resmi, kita harus membayar lebih mahal. Oleh karena itu, sebelum memutuskan datang ke sana membawa motor. Kita harus estimasi dan persiapan dana dulu. Apakah cukup atau tidak budget yang kita miliki. 

Sedangkan di bengkel non-resmi harga yang ditawarkan lebih murah, ada tenggang rasa untuk hutang dulu atau dibayar kapan-kapan kita ada untuk suku cadang yang harus diganti.

2. Kualitas hasil service pada motor kita tidak diragukan lagi. Selain itu, diperkuat juga dengan adanya jaminan bisa komplain dan garansi. 

Sehingga bila motor yang kita servis rusak lagi dalam jangka waktu dekat, sebelum jatuh tempo garansi. Maka, kita bisa datang lagi untuk servis secara gratis. Karena, masih dalam masa garansi. 

Sedangkan di bengkel non-resmi tidak ada jaminan kualitas, apalagi garansi. Bila ada kerusakan lagi, itu mutlak tanggung jawab konsumen.

3. Melakukan servis di bengkel resmi, kita meminimalisir kecurangan terkait kualitas suku cadang, harga, dan pemasangannya. Sebab di bengkel resmi ada Standar Operasional (SOP) yang melindungi kepentingan konsumen.

Sedangkan di bengkel non-resmi indikasi ke arah itu, mungkin saja terjadi. Mengingat, tidak ada aturan, ketentuan, dan standar yang menjadi pedoman dan jaminan hak-hak konsumen.

Oke, sudahi galau, bingung dan kesal kamu dalam menentukan pilihan antara bengkel resmi dan non-resmi dengan tip berikut.

Motor Gress atau second 

Jika motor kamu adalah kendaraan roda dua yang kondisinya masih Gress alias fresh in the open. Dibeli dengan harga puluhan juta, baik cara kas atau kredit.

Tapi, saat dipakai pertama kali atau beberapa bulan, tiba-tiba saja ada error dan mengalami kerusakan. Entah pada bagian apa pun juga.

Alangkah lebih baiknya, agar motor tersebut dibawa ke bengkel resmi yang menjadi rujukan dari brand motor yang kamu miliki. 

Umpama kamu membeli motor dengan merk Yamaha. Maka, jangan bingung-bingung bawa saja motor tersebut ke bengkel resmi Yamaha.

Berbeda, saat motor yang kamu miliki adalah motor second atau bahkan bodong. Dengan harga di bawah dua juta.

Alangkah lebih baiknya dibawa saja ke bengkel non-resmi yang ada dekat rumah. Selain harga servisnya murah, bila diperbaiki atau diganti dengan suku cadang yang mahal sekali pun sepertinya tidak akan terlalu berpengaruh.

Nah, beda lagi dengan kasus motor dengan harga mahal yang suku cadangnya dipreteli dan dimodifikasi. Biasanya, untuk jenis motor ini, bengkel resmi tidak bisa menerimanya. Karena, tidak sesuai dengan SOP perusahaan yang menjadi rujukan mereka. 

Oleh karena itu, pintar-pintarlah memilih bengkel non-resmi yang berkualitas, amanah, dan dapat dipercaya. Kalian bisa mencari referensi di internet berdasarkan rating atau ulasan yang diberikan konsumen. 

Bisa juga dengan cara bertanya tentang bagaimana cara mengatasi kendala kerusakan motor yang kalian alami. Bila tanggapannya baik, dan terkesan dia menguasai dengan baik bidang permontiran. Maka, fix itulah pilihan yang tepat.

Kerusakan parah atau hanya lecet saja 

Motor yang mengalami kerusakan cukup parah dan berhubungan dengan daya hidup matinya motor, dalam hal ini mesin. 

Kita mungkin sudah biasa mendengar kata turun mesin, itu dapat dilihat dari tanda-tanda kasat mata, ya. 

Umpama: motor susah di-starter pada pagi hari, oli mesin sering tiba-tiba saja habis, padahal baru diganti dua hari yang lalu, knalpot mengeluarkan asap putih, tenaga motor gembos seperti ngos-ngosan atau asma pada manusia,  dan yang terakhir suara mesin terdengar lebih berisik tidak merdu seperti buluh perindu.

Hal tersebut dapat dikategorikan pada kerusakan parah atau fatal. Karena, motor sudah dipastikan tidak dapat digunakan untuk perjalanan yang lumayan jauh. Jarak dekat saja, mungkin dalam hati kita akan ketar-ketir, khawatir tiba-tiba mogok di jalan pinggiran hutan. Kan ngeri, ya.

Kata ahli otomotif, penyebab dari motor turun mesin adalah karena telat ganti oli. Padahal, fungsi oli mesin adalah sebagai pelumas komponen di dalam mesin motor. Agar meminimalisir gesekan di antara masing-masing komponen. Oli mesin juga berfungsi mendinginkan dan menurunkan suhu atau temperatur mesin. Oleh karena itu, idealnya oli mesin diganti secara berkala.

Tapi, jika motor kamu sudah terlanjur turun mesin dan harus menjalani servis. Maka, secepatnya bawalah motor tersebut ke bengkel resmi yang menyediakan spare part yang memadai dan cocok dengan jenis motor kamu.

Itu pun dengan catatan motor kamu harganya lumayan mahal, dan bukan motor hasil modifikasi, ya. Jika motornya dibeli seharga dua juta, atau motor modifikasi. Bawa saja ke bengkel non-resmi yang menurut hasil analisa kamu bagus.

Banyak orang yang salah paham, jika motor turun mesin sebagai motor yang rusak, dan tidak sehat. Padahal, motor yang turun mesin juga ternyata dapat digunakan dan kembali sehat seperti semula, ya.

Jika kondisi motor kamu, kerusakannya lumayan ringan. umpama hanya baret pada jok, lecet di bagian kaca spion, atau posisi bumper nungging. Mending pilih bengkel non-resmi saja deh. Dengan catatan, kamu sudah melakukan analisa tingkat kepuasan konsumen pada bengkel tersebut. Asal kamu memasukkan pada bengkel yang tepat, motor kamu pasti bagus lagi deh. Yoi, selamat mencoba, semoga sukses. (*)

#Bengkel Servis Motor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun