Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Serpihan Kata

24 Januari 2022   20:28 Diperbarui: 24 Januari 2022   20:35 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi serpihan kata | istockphoto.com

Ku koyak kalimat hingga tinggal serpihan kata
Kubagi kata menjadi tersisa hanya huruf saja
Aksara merintih dalam jeritan gerimis yang menari
Ia berkata, "Aku tidak mau tinggal bersedih dan sendiri"

Kisah duka seharian menempel alphabet-alphabet lara itu
Dalam mading kehidupan yang bercerita tapi membisu
Kata-kata ku-eja dalam gelap pekat rasa iba
Ia mengawan ke langit seperti hendak berkata, "Sampai jumpa"

Hari ini kata-kata mendikte-ku untuk menulis
Tuangkan kisah pilu, nostalgia dan lakon bau amis
Kini ku terbaring diatas dipan yang dilukis dengan darah
Saat abjad pun terhuyung dan bersiap tuk menyerah

Di malam yang sunyi lamun riuh dengan dengkuran
Satu demi satu huruf yang terserak memeluk kehampaan
Perlahan tapi pasti mereka seakan hendak menepi
Membentuk siluet cerita dalam wajah penuh ilusi

Sumedang, 24 Januari 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun