Mohon tunggu...
Isti  Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Trip Mengenal Camping Ground Jurang Jero: Wisata Alam di Srumbung Magelang

21 Juli 2025   21:20 Diperbarui: 31 Juli 2025   11:40 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat yang luas membuat anak -anak nyaman bermain(dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Jika kita salah jalur tinggal berbalik, atau tetap mengikuti arahan jalur. Lewat jalan pedesaan ya dinikmati saja keindahan alamnya, jalur semakin lama ya nikmati saja meski tentunya membutuhkan lebih banyak bahan bakar. Itulah sebabnya paham jarak dan lokasi sangat penting untuk mempersiapkan bahan bakar yang memadai dan aman, sehingga saat harus berkendara lebih lama tetap tenang dan tidak masalah.

Jika paham jalur dan lokasi, tentunya saat perjalanan begitu lama, sudah siap mental, karena perjalanan yang harus ditempuh memang jauh.

Alhamdulillah,  menjelang maghrib kami sudah memasuki wilayah Ngargoyoso. Semakin dekat lokasi, terlukis indah di depan mata gunung merapi yang terlihat abu-abu. Sangat indah ditimpa cahaya senja.

Menjelang sampai di lokasi, pemandangan senja terlihat indah (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani
Menjelang sampai di lokasi, pemandangan senja terlihat indah (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani

Tapi tidak begitu dengan pengemudi yang kelelahan,  ingin cepat sampai lokasi, disambut pemandangan indah gunung merapi. Padahal lokasinya membelakangi gunung, jadi saat maps memandu menjauhi pemandangan indahnya gunung, jadi menolak. Jadilah tersesat lagi. Eh. Hehehe...

Mendekati lokasi, kita harus melewati jalan yang cukup rata, tapi hanya cukup untuk 1 mobil dengan kiri kanan jalan merupakan kebun salak.

Wisata Jurang Jero terletak di kaki gunung merapi, sehingga saat merapi mengalami erupsi, tempat wisata ini ditutup. Tak heran saat melintas di rute arah wisata Jurang Jero, banyak terdapat tulisan "Jalur evakuasi" yang sempat membuat saya bertanya-tanya, apa artinya.

Alhamdulillah akhirnya sampai di lokasi setelah kembali sempat terlewat karena ogah masuk gerbang tempat wisata yang terlihat jalannya sempit dan tidak rata.

Untuk mencapai wisata berbasis alam, kita memang harus menyadari, bisa jadi rutenya melewati jalan sulit, bukan jalan beraspal lebar, atau seperti jalan bebas hambatan, dengan parkiran datar, lega dan luas.

Untuk berkemah di alam yang masih asri, rute dan medan yang berat adalah hal biasa. Itu harus disadari dengan logika dan pikiran Smart. Sehingga tidak kaget saat melintas di rute yang sulit.

Bahkan untuk orang yang sudah sering berkemah di alam yang jauh dari kemewahan jalan tol lebar bebas hambatan, jika hanya memperturutkan kesenangan dan kemudahan berkendara, maka akan mudah kena mental dan buruknya emosi yang justru menguras tenaga dan pikiran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun