Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pabrik Gula Pagotan dan PG Rejo Agung, Peninggalan Kolonial yang Masih Eksis dan Berfungsi

18 Agustus 2022   18:35 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:27 6175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi lori pengangkut tebu yang telah direnovasi di PG Pagotan(dokpri by IYeeS) 

4. Tahun 1956 – 1957

Pada masa ini Bank Indonesia Negara sebagai pengelola Suiker Onderneming Pagottan mengganti nama menjadi Pabrik Gula Pagottan.                     

5.Tahun 1958 – 1981.

Pemerintah Indonesia membentuk badan hukum negara dengan nama Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) XX yang berpusat di Surabaya. 

Pabrik Gula Pagottan termasuk dalam wilayah pengelolaan PNP XX. 

6. Tahun 1981 – 1996, berdasarkan peraturan pemerintah no. 6 tahun 1973 dan PP no. 43 tahun 1979, maka tanggal 2 mei 1981, PNP XX berubah nama menjadi PTP XXIV – XXV dan sekaligus dibentuk badan usaha yang sama dengan nama PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero).

Kini, PG Pagottan telah mengadakan penambahan beberapa alat untuk memperbesar kapasitas gilingan yang semula 1800 TCD(Ton Cane Day) menjadi 3000 TCD (Ton Cane Day).

PG Pagotan (dokpri) 
PG Pagotan (dokpri) 

Ada saatnya PG berhenti memproduksi gula. Saat akan kembali beroperasi, biasanya diadakan perayaan buka giling. Suasananya mirip pasar malam, terkadang juga diadakan pertunjukan wayang di gedung pertemuan yang dimiliki PG. 

Perumahan karyawan PG Pagotan peninggalan Jaman Kolonial juga masih ada. Bisa dilihat di depan PG Pagotan. 

Perumahan karyawan PG Pagotan yang juga gedung peninggalan jaman kolonial (dokpri) 
Perumahan karyawan PG Pagotan yang juga gedung peninggalan jaman kolonial (dokpri) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun